Halaman:Apakah Batjaan Tjabul.pdf/36

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

36

Saudara Ketua, ditetapkannja dua debater jang masing² harus menjediakan sanggahannja setjara tertulis menghadapi seorang praeadviseur dapat djuga menimbulkan hal² jang kurang menjenangkan bagi salah seorang atau bagi kedua-duanja debater, sebab debater kedua mungkin djuga terpaksa mengulangi jang sudah dikemukakan debater pertama, sesuatu jang tidak perlu dan membosankan bagi pendengar². Hal² demikian dapat dielakkan dalam sanggahan jang dikemukakan setjara lisan oleh debater² bebas.

Saudara Ketua, sebelum saja kemukakan sanggahan² dan saran² saja ada baiknja djuga saja terangkan dulu, bahwa banjak dari hal² jang saja akan uraikan disini sudah pernah saja paparkan dalam bentuk prasaran pada suatu pertemuan dengan perantaraan orang lain. Saja tidak tahu apakah ada diantara hadirin jang sudah pernah mendengarnja dan saja berikan tjatatan ini hanjalah untuk mendjaga agar supaja djangan sampai timbul sangkaan dan tuduhan, seakan-akan saja memindjam buah pikiran orang lain. Sebaliknja saja tidak berpretensi akan menjadjikan idee² baru pada hadirin. Soal ketjabulan sebenarnja bukanlah soal baru dan tjara pemetjahannja mungkin djuga tidak baru pula.

Saudara Ketua, Saudara Takdir membagi prasarannja dalam tiga bagian, masing² dengan 6, 9 dan 5 dalil atau pokok. Sebagaimana telah saja kemukakan tadi, saja hanja mendapat kesempatan membuat sanggahan² berdasarkan pokok² prasaran jang ringkas, tidak berdasarkan prasaran jang lengkap. Suatu pekerdjaan jang saja harus akui tidak mudah. Maka saja harap, bahwa hadirin dapat memahamkan dan memaafkan saja, apabila saja agak menjimpang dari tjara jang biasa dan hal² jang saja akan kemukakan pada beberapa bagian dalam isi dan tjoraknja mirip pada suatu prasaran djuga. Memang ada alasan bagi saja untuk berbuat demikian. Pertama ialah karena berhubung dengan hal² jang saja sebut tadi, jakni tak adanja kesempatan bagi saja untuk mempeladjari prasaran Sdr. Takdir lebih dulu, saja terpaksa mengambil djalan, jang menurut anggapan saja paling sedikit memberi kemungkinan akan timbulnja keruwetan