Lompat ke isi

Halaman:Apakah Batjaan Tjabul.pdf/16

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

16

dan jang saja harap akan dapat menjelesaikannja sebelum habis tahun ini, maka achirnja saja terima djuga untuk mengadakan tjeramah, dengan harapan mudah2an dapat menjinari soal ini dalam hubungan jang lebih luas.

Saudara2, kita sebagai bangsa jang muda jang mendapat kesempatan untuk menjusun negara kita, kehidupan bangsa kita, dari semula, kita hendaknja tak usah takut terbang tinggi, agar dapat pemandangan jang se-luas2nja tentang tamasja, dimana kita akan hidup, akan mendirikan negara kita.

Saudara2, dilihat dari djurusan inilah maka saja katakan pada permulaan dalil2 jang saja kemukakan kepada Saudara2, bahwa soal ketjabulan ini sebenarnja hanja merupakan satu bagian jang ketjil sadja daripada soal jang lebih besar, jang dihadapi oleh seluruh peri-kemanusiaan sekarang ini, jaitu runtuhnja nilai2 jang mengakibatkan — boleh dikatahan — krisis kebudayaan dalam arti jang se-luas2nja, jang dapat kita katakan melingkungi segala bangsa pada waktu sekarang ini.

Dalam hal ini segala sesuatu jang kita alami dinegeri kita ini hanja merupakan suatu gedjala daripada suatu kedjadian jang meliputi seluruh dunia.

Saudara2, manusia sebagai mahkluk jang berkebudajaan berbeda daripada hewan, oleh karena jang memberi dorongan kepada hewan itu, ialah nafsu dan insting. Hewan makan dan manusia makan. Tetapi dalam arti makan itu, manusia berbeda dengan hewan, jaitu pada hewan makan itu hanja bersifat biologis, sedang manusia tiba kepada tingkat kebudajaan. Manusia berbuat menurut ukuran2 ataupun aturan2 jang lain, jang ditjiptakan sendiri oleh manusia, jang berdasarkan nilai2.

Manusia makan, kadang2 ia tidak lapar. lni dapat kita lihat pada waktu diadakan kenduri, pada waktu pesta, maka manusia disitu makan, walau ia tidak lapar. Tetapi sebaliknja manusia lapar dan sengadja ia tidak makan, oleh karena ia puasa dan sebagainja.

Djadi dorongan alam dan instinct ditundukkan kepada hukum lain, jaitu hukum nilai2 jang berasal pada tjiptaan budi manusia sendiri.