Halaman ini tervalidasi
12
- Tak dapat disangkal bahwa dalam penjelidikan ilmu djiwa dan ilmu masjarakat modern djelas benar ada ketjenderungan orang berpendapat, bahwa tekanan dan paksaan etik tertentu jang terlampau keras dalam pendidikan, akan berakibat penjakit2 pribadi dan masjarakat jang lebih berbahaja bagi individu dan masjarakat; demikian dalam banjak hal kita sekarang menghadapi perseregangan antara nilai2 etik jang dihasilkan oleh penjelidikan ilmu djiwa, ilmu masjarakat dan ilmu kebudajaan dengan nilai2 etik agama.
II.
- Termuatnja karangan2 dan gambar2 jang dianggap tjabul dalam madjalah dan buku jang dianggap tjabul, malahan termuatnja karangan2 dan gambaran2 jang demikian dalam suratkabar, madjalah dan buku jang tidak dianggap tjabul, bukanlah ukuran, bahwa anggota2 masjarakat kita sesungguhnja bertambah tjabul.
- Tentang hal ketjabulan karangan, gambar, patung dan lain2, harus kita ingatkan, bahwa jang menentukan ketjabulan adalah dua faktor,, jaitu iktikat orang jang mentjiptakannja dan iktikat orang jang membatja atau melihatnja. Tentang hal kedua2nja amat susah diperoleh suatu ukuran jang objektif.
- Dalam mempertimbangkan karangan2 jang dianggap tjabul, djangan dilupakan, bahwa kanak2 se-sama2nja, malahan orang dewasapun dalam pergurauannja, sering sekali mengeluarkan utjapanz, jang djika dibandingkan dengan karangan2 jang diterbitkan itu, tak kurang tjabulnja.
- Hendaklah dipertimbangkan djuga untuk menjelidiki hingga mana jang dinamakan tjabul itu sesungguhnja berakibat ketjabulan dalam masjarakat dan hingga mana ia mendjadi veiligheidsklep untuk djiwa anggota2 masjarakat.