Halaman:Antologi Cerpen Remaja Sumatera Barat Perahu Tulis.pdf/31

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Alfa

Apa yang sedang dipikirkan media? Mengapa selalu menyerangku? Sepertinya semua yang kulakukan selalu salah. Awalnya aku tak ingin diwawancarai secara langsung hanya demi menghindari gosip-gosip berlebihan, selain itu aku juga tak ingin terlalu mencolok. Tapi sekarang, media malah memojokkanku, menggelariku sebagai bad boy dan membuat gosip aneh terus menerus. Apa mereka tak tahu aku juga manusia yang mempunyai batas kesabaran, meski manejerku selalu membicarakan kemungkinan aku melakukan wawancara ekslusif untuk meluruskan semuanya. Saat itu aku selalu menolaknya, sekarang apa aku harus menerirna rencana itu? Aku bisa gila jika memikirkan Ini semua. Tapi aku memastikan aku tak akan menyerah, ya aku akan bertahan.

* * * 

Riana

“Hah? Alfa berjuang? Kau sedang latihan akting?” Aku mengamati tingkah laku Alfa yang sedang asyik dengan pikirannya sendiri.

“Mengapa mengikutiku?” Alfa berbalik dan menghadapku.

“Sembarangan tuduh saja Kau! Aku melihatmu datang tadi, dan kebetulan Kau dicari Mas Seno! Kau mau bekerja tidak?” Aku memandangnya dengan pandangan sedikit kesal. Sementara cowok itu menoleh melihat jam tangan yang terpasang di tangan kanannya dan berjalan meninggalkanku.

“Sudah diberitahu malah tak berterimakasih! Dasar bad boy!" Aku menggerutu padanya sambil berjalan keluar.

Aku harus bekerja.

“Riana, jangan salah ambil gambar lagi! Sorot yang mana yang perlu mengerti?” Mas Tatang menegurku yang beberapa kali satah ambil gambar.

Aku menunduk malu. “Maaf Mas! Tadi lagi gak fokus!” Aku akhirnya mengeluarkan alasanku.

19