Halaman:Antologi Cerpen Remaja Sumatera Barat Perahu Tulis.pdf/30

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

kebebasan untuk diriku sendiri. Satu hal yang harus mereka tahu, ini hidupku dan tak ada yang berhak mencampurinya.

* * * 


Riana

Namanya Alfa Gemilang. Seperti namanya, prestasi penyanyi muda itu memang langsung meroket sejak kemunculannya. Suaranya yang easy listening, wajahnya yang tampan, cukup untuk membuatnya dikenal oleh banyak orang sebagai idola baru. Kini, dia mencoba merambah dunia baru selain tarik suara, yaitu seni peran.

Belakangan, banyak gosip tentang Alfa beredar di media. Bahkan media melabelinya sebagai bad boy, karena sikapnya yang tak selalu koperatif pada media. Cowok itu. memang terlihat sering menolak wawancara langsung. Alfa bukan orang yang selalu tersenyum ramah pada setiap orang. Aku bahkan melihatnya hari ini beberapa kali menggerutu pada dirinya sendiri. Tapi sikap profesionalitasnya sangat kukagumi, karena tak pernah sekalipun dia banyak masalah. Jika sedang berakting, Alfa berubah menjadi tokoh yang diperankan seutuhnya. Hal itu membuat sutradara dan aku sendiri tak perlu berjuang mengulangi take yang sama untuk sekali adegan hinggal hampir membuatku muak karena harus mengambil gambar yang sama. Beberapa artis lain yang selalu dipuja fansnya malah seenaknya melakukan kesalahan, datang terlambat tanpa minta maaf atau membentak kru lain, seakan-akan dia adalah penguasa dunia ini. Huh, membayangkan betapa melelahkan hari-hari yang akan kujalani ke depan.

"Yana, Kau melamunkan Aifa ya?" Lave menegurku yang membiarkan televisi dengan tayangan tentang Alfa.

"Hah yang benar saja? Kau kan yang mengganti channel? Sudahlah Ve aku capek! Ke kamar dulu yaa!" Aku berjalan melewati Lave sambil mencomot sebungkus kue dari tangannya. Dari jauh kudengar Lave menggerutu.

* * * 

18