Halaman:Antologi Cerpen Remaja Sumatera Barat Perahu Tulis.pdf/29

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Riana

"Maaf Kak! Kau tak apa?" Aku membaca kecemasan dan ketakutan terpeta dalam wajah Alfa yang tak sengaja menumpahkan kopi panas ke tanganku.

"Kau hampir saja membuat tanganku melepuh!" Aku berkata cukup keras sehingga para kru lain menoleh ke arahku, mengabaikan makan siang mereka sejenak. Dilihat oleh banyak orang aku sedikit canggung juga.

"Kalau begitu aku carikan obat deh!" Cowok itu berjanji padaku lalu pergi meninggalkanku, yang masih meniup-niup tanganku. Berusaha meredam rasa panas yang menjalari tanganku.

"Sudah lebih baik Kak?" Alfa memandang cemas ke arahku, dan nada suaranya sedikit bercampur kepanikan.

"Sudah! Terimakasih sudah membantu! Tapi sepertinya aku tidak cukup tua untuk Kau panggil kak! Namaku Riana, Kau boleh memanggil Rian atau Yana! Kau sendiri?" Moodku sudah cukup baik dan dapat dikontrol. Sepertinya salep berwarna bening yang terasa dingin di tangan itu memberi peranan yang cukup baik.

"Astaga Kau tidak mengenalku? Kau benar bekerja di sini? Namaku Alfa!" Kali ini rasa kesal dapat kutangkap dari suaranya.

"Aku bekerja di sini! Aku hanya bercanda Alfa! Tanganku sudah membaik, terima kasih!" Aku berujar padanya sambil meniup segelas teh panas yang juga diulurkannya ke arahku.

"Baiklah, setidaknya rasa bersalahku sudah jauh berkurang!" Alfa berkata padaku dan berlalu.

* * * 

Alfa

Apa yang sedang kupikirkan? Mengapa sampai menumpahkan kopi ke tangan orang lain, untung saja tangannya tak melepuh. Semua ini karena media-media itu, mengapa mereka selalu membuat gosip aneh tentangku. Apa salah kalau aku hanya ingin mendapatkan sedikit

17