Lompat ke isi

Halaman:Amerta - Berkala Arkeologi 3.pdf/8

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

ngin (bantuan dari Pamong Praja di Jambi memungkinkan terlaksananya ini). Pun Rombongan Pasemah tidak jadi mempergunakan pick-up Sdr. Saleh, melainkan naik kereta-api ke Lahat untuk seterusnya mencari keadaan setempat.

Di samping tugas kami untuk melakukan peninjauan/penyelidikan di darat, dibebankan pula tugas untuk meninjau daerah Palembang dan sekitarnya dari udara, ialah guna mencoba melihat/menentukan jalannya garus pantai dahulu kala, di dalam zaman Sriwijaya khususnya. Sebagaimana dapat dianggap diketahui umum, maka garis pantai yang sekarang sangatlah berbeda daripada dahulu, hal mana terutama sekali disebabkan karena pengendapan-pengendapan lumpur yang dibawa oleh sungai-sungai ke laut. Rawa-rawa yang memenuhi pantai timur Sumatra menjadi petunjuk yang tak minta penjelasan lebih lanjut.

Peninjauan dari udara untuk keperluan kepurbakalaan telah banyak dilakukan di luar negeri baik yang disengaja untuk mencari ”situs” (tempat peninggalan purbakala) maupun yang khusus untuk mendapatkan ketentuan mengenai kemungkinan adanya situs berdasarkan dugaan yang timbul dari penelitian foto-foto dari udara.

Di negeri kita penyelidikan demikian belum pernah dilakukan, meskipun angan-angan sebenarnya telah ada pada Dinas Purbakala, terutama untuk daerah Prambanan dan sekitarnya yang penuh dengan candi-candi itu dan daerah Kota Majapahit. Tetapi angan-angan itu belum pernah dan belum berani dikemukakan secara tegas, mengingat akan biaya ekstra yang tentunya tidak sedikit, sedangkan hasilnya belum pasti bahkan tak berani kami menjamin–oleh karena kami kurang mengetahui syarat-syarat apa sajakah yang diperlukan untuk memulai peninjauan dari udara itu.

Dengan tugas yang kami terima dari Y.M. Menteri P.P & K. maka diatasilah semua pertimbangan yang memberatkan itu, dan dengan bantuan yang luar biasa dari G I A yang khusus menyediakan sebuah pesawat terbang untuk keperluan kami dengan cuma-cuma, terayunkanlah langkah pertama guna melaksanakan angan-angan tadi. Tak kecil pula artinya bahwa ikut serta seorang ahli geomorfologi, yang memang terutama sekali untuk keperluan ini kami kami ”pinjam” dari Jawatan Topografi.

Kami tidak dapat membanggakan hasil-hasil yang nyata-nyata positif, namun kesan-kesan yang banyak membuka perspektip baru dalam penyelidikan kepurbakalaan memberi dasar dan harapan besar dan harapan besar untuk masa kemudian. Dan terutama dalam hal inilah kami dapat mengatakan, bahwa perjalanan kami itu sungguh berhasil. Maka pada tempatnyalah kalau kami pertama-tama mengucapkan terima kasih kami kepada Y.M. Menteri P.P & K. yang menjadi sebab dari hasil-hasil yang kami peroleh itu. Terima kasih kami sampaikan juga pada G I A yang telah memungkinkan peninjauan dari udara itu, dan kepada Kepala Jawatan Topografi atas ”pinjamannya". Tak kurang-kurang pula terima kasih kami ,kami sampaikan kepada Perwakilan Jawatan Kebudayaan untuk Sumatra Selatan dan Sumatra Tengah atas segala usaha dan bantuan mereka, dan last but not least kepada para Pamong-Praja Propinsi-propinsi Sumatra Selatan dan Sumatra Tengah dari yang terendah sampai yang tertinggi – yang di berbagai tempat sungguh-sungguh luar biasa sambutan dan bantuannya, dan kepada berbagai badan pemerintahan/partikelir yang telah sudi membantu kami untuk menunaikan tugas kami.


Jakarta, 12 April 1954.


a.n. rombongan,

Drs. R. Soekmono.

3