Halaman:Amerta - Berkala Arkeologi 1.pdf/7

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

AMERTA, 1, 1985

1


UNTUK APA PENYELIDIKAN PURBAKALA?

A.J. Bernet Kempers


Dalam karangan-karangan yang berikut kami sebagai pegawai Dinas Purbakala hendak berusaha memberi sekedar kesan tentang pekerjaan kami, ialah: penyelidikan kepurbakalaan dan pemeliharaan monumen-monumen di Indonesia. Dengan singkat sekali kami akan mencoba menguraikan apa yang dimaksudkan itu, bagaimana kami melakukannya dan apa hasil-hasilnya. Tetapi ada lagi pertanyaan lain yang mungkin akan para pembaca kemukakan, ialah ini: mengapa sesungguhnya pekerjaan itu dilakukan? Apakah gunanya orang mempelajari ”Purbakala” masa silam yang berarti beratus-ratus, beribu-ribu, barangkali ratusan ribu tahun ada di belakang kita? Pertanyaan ini dapat diberi jawaban bermacam-macam. Tetapi di sini kami akan berikan hanya satu jawaban saja, ialah: kita sebagai manusia hendak mengenal diri kita sendiri. Dalam hal ini para ahli purbakala bersamaanlah tujuannya dengan banyak ahli lainnya, hanya mereka itu berusaha mencapai tujuan itu dalam lapangan yang khusus dan dengan jalan yang tersendiri. ”Kenallah akan dirimu sendiri” telah dua ribu lima ratus tahun yang lalu diserukan kepada umat manusia, dan sejak dari itu sudah berbagai-bagailah caranya orang berusaha untuk memenuhinya. Manusia bukanlah manusia dalam arti yang sesungguhnya jika ia tidak senantiasa menyelidiki dirinya sendiri yang demikian itu bukannya berarti penyelidikan terhadap manusia pada sesuatu ketika yang tertentu dan sesuatu tempat yang tertentu saja, melainkan terhadap umat manusia seluruhnya beserta sejarah perkembangannya, dengan lain perkataan: manusia dari segala masa dan semua negara. Dalam pada itu mempelajari manusia sebagaimana ia adanya sekarang dan berkembangnya nanti selanjutnya menjadi pokok yang sangat penting: justru oleh karena manusia hidup dari masa kini lebih dapat kita kenal daripada manusia manapun juga dari masa yang sudah lampau. Tetapi di samping itu sangat penting pula peranan ilmu-ilmu sejarah yang mempelajari manusia dari jaman dahulu. Dan termasuk juga dalam ilmu-ilmu sejarah tadi ialah arkeologi, ilmu yang mempelajari zaman silam yang lebih jauh lagi zaman purbakala. Sebagaimana dapat kita lihat nanti maka untuk mempelajari purbakala itu ada ilmunya yang khusus dengan pengetahuan serta cara-caranya sendiri yang khusus pula. Sesungguhnyalah, pengkhususan itu terutama adalah soal pembagian kerja di antara ilmu-ilmu pengetahuan sebab baik di belakang arkeologi maupun di belakang ilmu-ilmu lainnya yang seasas selalu tersimpan harapan untuk menyelami sedalam-dalamnya sifati inti dari manusia itu dalam keanekaan seluruhnya.

Jika orang hendak mengetahui betul-betul akan sesuatu dalam segala kemungkinan serta bentuk perwujudannya, maka orang membawanya ke laboratorium atau kebun percobaan. Lalu dilakukan olehnya segala macam percobaan. Ditempatkannya yang akan diselidiki itu dalam berbagai keadaan, maka diikutilah dengan teliti reaksi-reaksinya, perubahan-perubahan bentuknya, dan sebagainya. Sebaiknya dalam jarak waktu yang lama. Mengenai manusia, yang demikian itu seringkali sulit kalau tidak mustahil

1