Halaman:Amerta - Berkala Arkeologi 1.pdf/60

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
 AMERTA, 1, 19858

BERDARMAWISATA KE BATUBARA

A.J. Bernet Kempers

39. Sebagian Pengikut-Pengikut Darmawisata.

 Para mahasiswa dari Fakultas Sastera, Pedagogik dan Filsafat Universitas Negeri Gajah Mada dalam hal ini lebih beruntung daripada teman-temannya sesama mahasiswa di mana jua pun, yaitu bahwa mereka tinggal di tengah-tengah daerah yang sangat kaya dengan peninggalan-peninggalan purbakala. Karena itulah mereka dengan tiada kesukaran yang besar dapat senantiasa mengadakan darmawisata ke daerah-daerah di sekitarnya. Baik ke jurusan Borobudur, yang juga mempunyai sisa-sisa dari purbakala yang kurang terkenal, baik ke daerah Prambanan. Tetapi dengan jalan itu kemungkinan-kemungkinan belum habis semuanya. Pada tanggal 3 Juni 1951 darmawisata menuju ke dataran tinggi Ratubaka. Dengan kereta api kami pergi ke Prambanan, lalu dengan andong, kemudian berjalan kaki. Berhubung dengan itu maka kami akan menceritakan tentang peninggalan-peninggalan purbakala di situ. Tentu hal ini dapat berguna juga bagi para pengunjung lain, oleh karena tentunya setiap pengunjung sependapat dengan kami meskipun perjalanannya sendiri selalu sudah cukup menyenangkan pun tiada dengan keterangan, namun untuk dapat mengerti akan apa yang kita lihat, dibutuhkanlah sekedar penjelasan, dan untuk Ratubaka lebih daripada untuk tempat lain.

 Jika kita datang dari Yogya dan sudah melalui jembatan Kali Opak sebelum sampai di Prambanan, maka sebelum sampai di Pasar dengan segera kita mengambil jalan ke kanan (selatan). Kita turutkan jalan itu, hingga kita sampai di daerah tepi gunung. Beberapa ratus meter lagi, kita sampai ke jalan kecil yang menuju ke atas. Jalan itu ialah jalan biasa dipakai oleh orang-orang dari kampung yang terletak di atas, jadi setiap orang dapat menunjukkan jika perlu.

 Dari jauh kita sudah dapat melihat Ratubaka di atas puncak bukit tunas rangkaian pegunungan Gunung Kidul, yang menutup dataran itu di sebelah selatan. Sekarang tempat ini dapat. kita kenal dengan adanya kerekan, karena Dinas Purbakala sedang sibuk dengan pekerjaannya. Jika pekerjaan itu nanti selesai, maka bangunan-bangunan gapura yang sekarang sedang dibangun kembali dapat terlihat dengan jelas. Juga dari jarak yang jauh.

 Jika kita telah naik melalui jalan kecil itu yang agak susah juga jika udara basah, pada bagian yang terakhir dari jalan itu kita harus mengambil jalan ke kiri, kita sampai di tanah yang ber-

54