Halaman:Amerta - Berkala Arkeologi 1.pdf/40

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Bahwa sesudah pembersihan dan pengacuan oleh Groneman itu masih ada orang yang berani memulai pekerjaan meluluskan seruan Puteri Lara Jonggrang dengan memilihi batu-batunya satu persatu dari timbunan yang teraduk itu, hampir-hampir tak dapat di mengerti. Rasanya Tuan Perquin sendiri, yang memulai pekerjaan raksasa itu akan makan waktu 34 tahun sebelum puncak candinya tercapai! Dan lebih sukar dapat dimengerti lagi ialah bahwa setelah lewat waktu itu akhirnya sungguh-sungguh tercapai juga puncak tadi! Lagi pula semuanya ini meskipun banyak soal yang dihadapi waktu pembinaan kembali itu dilakukan, meskipun ada dialami masa krisis, meskipun kekurangan uang, meskipun kesulitan pegawai, meskipun ada perang dunia yang kedua, dan meskipun masih banyak lagi kesukaran-kesukaran yang semuanya satu persatu harus diatasi dan dilintasi.

Segala permulaan sulit, maka kita pada hari ini tidak boleh mempermasalahkan orang yang meletakkan batu pertama untuk pembinaan kembali itu, bahwa ia tidak melakukan batu itu pada tempatnya yang benar. Tetapi kita tak usah khawatir, bahwa batu-batu itu masih ada di tempat yang yang salah, oleh karena sejak itu hanyalah batu yang telah dipindahkan dan di tempatkan di mana seharusnya.

Banyak tahun telah diperlukan, banyak perjuangan telah dilakukan, dan banyak kekurangan telah dituliskan – sungguh suatu "restauratiekwestie" betul-betul – sebelum dapat ditemukan suatu cara pembinaan yang sebaiknya. Dan sambil pekerjaan berlangsung cara pembinaan itu masih saja diperbaiki dan disempurnakan.

Setelah didapat suatu cara yang dipandang memuaskan, maka dicobakanlah cara bekerja itu pada dua obyek yang lebih kecil dahulu: yaitu candi-candi apit yang ada di sebelah selatan dan utara dalam halaman candi ini. Pembinaannya kembali diselesaikan dalam tahun 1932 dan 1933. Sejak itu terdapatlah bukti yang nyata, betapa baiknya cara pembinaan yang baru selesai itu. Bila candi-candi yang telah tegak kembali itu dibandingkan dengan runtuhan-runtuhan dari lebih kurang 200 buah candi perwara di sekeliling kita ini, yang sedikit menggambarkan keadaan dahulu ketika tempat ini penuh dengan reruntuhan dan timbunan batu belaka, maka tak dapatlah disangsikan lagi, bahwa bangunan purbakala itu barulah dapat berbicara kepada manusia ini kini setelah dibina kembali dalam kemegahannya dahulu. Hanyalah menjadi syarat mutlak, bahwa pembinaan kembali itu haruslah dapat dipertanggungjawabkan sepenuhnya bahwa bentuk dan wujud yang diperoleh itu memang sungguh-sungguh bentuk dan wujud yang aslinya dan bukan hasil fantasi kita belaka!

Sementara itu batu-batu yang berasal dari Candi Ciwa dikumpulkan, dicocok-cocokkan dan dipasang menjadi susunan percobaan. Barangkali kebanyakan dari saudara-saudara masih ingat, bahwa 15 tahun yang lalu seluruh halaman ini penuh dengan pasangan-pasangan batu dari susunan percobaan Candi Ciwa. Dengan demikian maka berhasillah didapat suatu pemandangan yang lengkap tantang bentuk dan wujud candi itu tadi. Tentunya saudara sekalian kenal juga gambar perencanaan kembali diwaktu yang lampau, sebelum candi itu dibina kembali sesungguhnya.

Pembinaan kembali yang sebenarnya barulah dimulai dalam tahun 1837, berkat "25 miliun welvaartsfonds". Mula-mula ditaksir bahwa pekerjaan itu akan memakan waktu 7 tahun, sehingga diharapkan akan selesai dalam tahun 1945. Ternyata, bahwa kehendak memang harus disesuaikan dengan keadaan. Kini kita ada 7 tahun kemudian, tetapi belum juga Candi Ciwa itu kami lepaskan dari tangan kami. Memang tahun-tahun yang baru lampau ini penuh membawa perubahan-perubahan besar yang tak terduga semula, yang menggoncangkan seluruh dunia dan juga negeri kita, yang semuanya itu menghambat dan mempersukar pekerjaan yang telah penuh kesulitan ini. Meskipun demikian, bolehlah kita mengucap syukur dan terima kasih, bahwa kini puncak pekerjaan pembinaan kembali itu telah tercapai juga. Puncak pekerjaan terjelma dalam puncak candi yang saudara saksikan itu yang telah menembus kekangan perancah dan menjulang di angkasa dengan bangganya, 47 meter di atas tanah!

Hari ini kita berkumpul di sini untuk bersama dengan Yang Mulia Bapak Menteri kita memperingati suatu ketika yang penting benar dalam pembinaan kembali Candi Ciwa. Hanyalah sampai kini belum tiba pula saatnya untuk mengatakan, bahwa pekerjaan itu telah selesai sama sekali. Perencah kayu itu masih saja menyelubungi candinya, pun langkah serta regol-regolnya belum dipasangkan. Akan tetapi tercapainya puncak Candi Ciwa itu tidak boleh tidak menjadi sungguh--

34