Lompat ke isi

Halaman:Amerta - Berkala Arkeologi 1.pdf/27

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
15. Penggalian Suatu Padhusa (kuburan Megalith), Bondowoso.

tulang- rahang bawah dan bagian-bagian atas dari tengkorak. Lebih jarang ditemukan ialah bagian-bagian rangka. Sisa-sisa itu semuanya selalu menunjukkan berasal dari jenis manusia yang kecil dan bergigi kecil pula. Kebudayaan ini telah mengenal totemisme clan. Cat merah banyak dipergunakan untuk mengulasi muka dan tubuh pada waktu diadakan upacara. Pula masyarakat itu telah pandai melukisi dinding batukarang dengan gambar-gambar binatang dan cap-cap tangan atas dasar bercat merah. Pada lukisan seekor babi hutan sedang meloncat yang belum lama berselang kami temukan di Sulawesi Selatan, kami lihat di bagian jantungnya sebuah tanda mirip kepada ujung tombak. Dengan memberi tanda demikian itu, orang berpendapat akan bisa menguasai binatang-binatang buruan dan mempunyai kepastian akan berhasilnya nanti jika berburu. Jadi "Wishful Painting". Aneh bahwa penjelmaan yang tertua dari seni yang bersandar sihir itu bukannya coret-coret anak kecil, melainkan sebaliknya menunjukkan kepandaian luar biasa dan perasaan seni yang tinggi. Kebudayaan tersebut masuk di Nusantara melalui Philipina.

Bentuk kebudayaan yang ketiga anak kurang jelas; sebagaimana untuk pertama kalinya dapat nyata dalam Gua Sampung, maka kebudayaan itu rupa-rupanya hanya mengenal alat-alat dari tulang dan tanduk. Rangka-rangka manusia di dalam gua itu menunjukkan suatu bangsa yang mempunyai sifat-sifat Papua-Melanesia dan Weddie. Pekerjaan mengurus mayat sangat banyak mendapat perhatian. Mayat-mayat itu ditanam, ditidurkan miring, dan kakinya dilipat. Kadang-kadang tangannya disedekapkan menutupi mukanya. Yang mati ada juga diberi bawaan berupa kalung yang dibuat dari kulit-kulit kerang dan gigi-gigi binatang buas yang dilubangi.

Sampai kini belum juga kita bicara tentang bangsa Indonesia. Sebab meskipun sangat janggal bangsa Indonesia itu bukan penduduk asli dari Indonesia, sebagaimana dapat diketahui dari uraian di atas. Mereka itu baru kemudian sekali datang di kepulauan ini dan negeri asal mereka ada di benua Asia yang mereka tinggalkan paling lama 4.000 tahun yang lalu. Negeri asal ini sangat mungkin sekali letaknya di daerah Yunnan. Mereka datang kemari dengan perahu-perahu cadik mereka yang tidak pakai layar. Alat-alat mereka masih terbuat dari batu, tetapi kedua belah sisinya telah diupam. Tetapi yang lebih penting lagi ialah: mereka sudah bercocok tanam dan beternak.

Mereka mengusahakan padi dan jawawut. Mereka memelihara kerbau untuk kendaraan dan korban. Pun babi dan ayam. Mereka tinggal ber-

21