Halaman:Adat Istiadat Daerah Sulawesi Utara.pdf/75

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
lam, masih tebal (dalam frekwensi yang tinggi). Disamping suasana kehidupan yang intim, pergaulan erat, gotong royong yang masih tebal, tidak jarang juga terjadi pertengkaran, konflik mengenai soal kenakalan anak-anak.
Desa-desa (linula) yang penduduknya mengelompok padat ialah di kecamatan Telaga, kecamatan kota Utara, Barat dan kecamatan kota Selatan. Letak desa-desa sudah sambung-menyambung sehingga batas-batasnya sebagai kesatuan-kesatuan hidup setempat (community) sudah tidak jelas lagi. Kecuali papan-papan nama yang dipancangkan dengan tulisan nama desa itulah yang menjadi batas. Dalam rangka pembangunan masyarakat desa, antara desa-desa terjadi persaingan dalam membangun desanya. Masing-masing desa mempertahankan keindahan desanya, tingkat kemajuannya, masing-masing hendak merebut desa teladan atau desa swasembada.
2. Pimpinan dalam kesatuan hidup setempat.

Sebagai kepala linula (desa) ialah Tauda'a atau istilah yang populer dimasa pembangunan sekarang disebut ayahanda. Tauda'a dibantu oleh surat menyurat, pengumuman-pengumuman, pelakat-pelakat, instruksi-instruksi, keputusan-keputusan, dan lain-lain.

Linula dibagi atas daerah/wilayah-wilayah yang lebih kecil seperti wilayah pulaihe yang dikepalai oleh dapulu (kepala jaga), Pembantu-pembantunya ialah hansip-hasip yang dikoordinir oleh mayulu lo kampungu. Sedangkan dapulu sebagai kepala-kepala linula dikoordinir oleh tauwa lota hemope amani (koordinator dapulu). Orang terakhir inilah yang merupakan pembantu utama tauda'a (ayahanda) dalam melakukan tugasnya sehari-hari. Masing-masing wilayah pulaihe mengurus dan mengatur rumah tangganya sendiri dan bertanggung jawab kepada tauda'a. Kalau mereka ada inisiatif

64