Halaman:Adat Istiadat Daerah Sulawesi Utara.pdf/41

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

mengusir mereka di tengah sawah pada siang hari dan pada malam hari digiring masuk kandang. Tetapi ada yang mengurungnya dengan membuat kandang dan hanya diberi makan setiap hari. Demikian pula halnya dengan ayam, ada yang dilepas di kebun dan ada yang dipelihara dalam kandang. Tenaga-tenaga pelaksanaannya terutama laki-laki, kecuali itik, ayam, dibantu tenaga-tenaga wanita.

F. KERAJINAN.

Jenis kerajinan penduduk ialah membuat kursi rotan, kursi batang kelapa, songkok rotan, keranjang, kerawang, terompak, tali, sangkar burung, menenun dan menganyam tikar tutup makan, periuk belanga. Kerajinan-kerajinan ini dapat dijumpai di daerah Tibawa, Datuhu, Taidito, Tapa, Batuda'a, Kotamadya, Kabila, Limboto, Balituanggu.
Bahan-bahan kerajinan penduduk ialah rotan, batang kelapa, buluh, serat kayu, serat pandan, tanah liat, kayu, daun rumbia.
Teknik membuat/kerajinan tersebut masih secara transisionil yaitu dikerjakan dengan tangan (tenaga manusia. Tenaga-tenaga pelaksanaannya adalah laki-laki perempuan dan anak-anak sebagai pembantu, baik secera perorangan maupun secara kelompok. Misalnya kerajinan pembuatan kursi. Di depan rumah atau di samping rumah penduduk dibangun tempat usaha kerajinan.
Sejenis pondok yang luasnya 100 m2 dan tidak berdinding. Lima orang atau tujuh orang masing-masing memberikan modal Rp 5.000,- dan bersama-sama membeli rotan. Bersama-sama pula mereka membuat kursi dan hasilnya dijual, uang yang diperoleh dari penjualan kursi dibagi sama banyak/sama rata.

Hasil kerajinan penduduk adalah untuk kebutuhan sendiri dan dijual. Terutama hasil ke- ke-

30