Halaman:Adat Istiadat Daerah Sulawesi Utara.pdf/40

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Ada suatu upacara lagi yang diadakan pada waktu padi (palelo tuhelo) sedang mulai berisi (bunting), diundangkanlah penggoba membawa dupa (kemenyan) dan api atau membakar dupa sambil membaca mantara mengelilingi petak sawah. Maksudnya agar buah padi tidak mendapat gangguan binatang sehingga dapat berbuah dengan baik. Kemudian padi yang akan dimakan oleh pemilik sesudah panen, untuk pertama kali ditumbuk dan dimasak. Yang harus makan pertama kali ialah anak-anak yang diberi suap oleh panggoba agar anak-anak tidak mendapat penyakit sekaligus seluruh penghuni rumah.

E. PETERNAKAN.

Jenis-jenis ternak yang dipelihara oleh penduduk seperti sapi, kuda, kerbau, ayam, itik,dan kambing. Terutama sapi, itik dan ayam merupakan ternak yang paling banyak dipelihara dan diexport keluar daerah (Daging dan telur). Sapi, kuda dan kerbau sebagai tenaga pembantu utama dalam pertanian (ladang, sawah) dan tenaga transport untuk pengangkutan (pedati, bendi, tunggang, beban). Pemilik-pemilik ternak pada umumnya mempunyai tanah-tanah luas yang digunakan untuk melepaskan hewan (sapi) yang sudah dipagari sekelilingnya, baik berupa padang rumput maupun berupa kebun kelapa. Didalamnya sudah dibangun tempat perlindungan dari ternak sapi bila hari sudah malam atau hari hujan. Cara beternak semacam tidak banyak memberi makan, mengawasinya karena ternak itu dibiarkan saja mencari makan minum sendiri didalam padang rumput itu. Dan ada yang dilepas didalam desa dengan tidak mendapat pengawasan terutama disekitar danau Limboto.

Mereka yang beternak itik, dengan jalan

29