Halaman:Adat Istiadat Daerah Sulawesi Utara.pdf/36

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Mujair, tawes, gabus dan ikan nilem.

Jenis ikan danau seperti payangga, hele, hulu'u manggabar, dumbaya dan lain-lain yang ditangkap didanau Limboto dan sungai-sungai.

Tenaga pelaksana adalah laki-laki baik perorangan maupun secara kelompok. Pemeliharaan ikan mas dalam tambak-tambak (belangga) secara besar-besaran di daerah Kwandang, Isimu, Tapa, Kotamadya, sudah meliputi puluhan ribu ekor. Lamanya pemeliharaan satu sampai dua tahun. Untuk menangkap ikan dalam tambak-tambak (belangga) ialah dengan jalan mengeringkan airnya dan setelah ditangkap kemudian dimasukkan lagi air didalamnya. Ikan- ikan ini selain untuk kebutuhan sendiri, dijual di pasaran terutama di Kotamadya Gorontalo.
Cara penangkapan ikan di danau Limboto oleh nelayan-nelayan yang berdiam sekitar danau, ialah dengan menggunakan dudayahu (jala), lilito (pagar bulu), pombalo (sero kecil), puoto (pukat), dayilo (kail), titiopo (bulu ayam), totobongo (tombak). Hasilnya selain untuk dimakan sendiri, juga untuk dijual.
2. Perikanan laut.
Penangkapan ikan di laut dilakukan oleh nelayan-nelayan yang berdiam sepanjang pantai bagian selatan. Mereka melakukannya baik perorangan maupun secara kelompok. Tenaga-tenaga pelaksana adalah laki-laki. Penangkapan pada siang hari dengan jalan mengail diatas perahu layar dan perahu tanpa layar. Pada malam hari dilakukan penangkapan dengan sero (olete) secara berkelompok-kelompok. Para nelayan membawa lampu gas (petromaks) diatas perahu menuju agak ketengah laut. Ikan-ikan berkerumun melihat cahaya lampu, kemudian sero diturunkan dari pe - pe-

25