Halaman:Adat Istiadat Daerah Sulawesi Utara.pdf/291

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Pada gambar di atas ini misalnya urutan dari yang tertua ke muda adalah dari kiri ke kanan, dalam hal ini a, g, o, u, A dan G dianggap tertua, sedangkan yang termuda adalah f, n, t , z, f, dan L pada tingkatan masing-masing, b, i , C adalah 'i opo ara' d, D dan J (ayah ego) adalah 'i opo ari', f, F dan I adalah 'i wawu a -kang; k, v, adalah 'i wawu ara' m, r, y, adalah 'i wawu ari sedangkan n, t, z, adalah 'i wawu hembo'

Istilah-istilah kekerabatan di qtas, mempunyai variasi-variasi tertentu pada setiap sub-suku-bangsa Sangihe dan Talaud.

Di samping itu, ada beberapa istilah dalam prinsip angkatan yang secara tegas membedakan angkatan-angkatan yang ada dalam sistim kekerabatan. Apabila ego dalam angkatan yang ada menempati angkatan O, maka istilah untuk angkatan 1 adalah gaghurang (orang tua); angkatan 2 ialth iupung (kakek). Angkatan -1 disebut ana' (anak); angkatan -2 disebut pulung su hiwa (anaknya anak atau cucu); angkatan -3 disebut pulung su wuku (anaknya anaknya anak atau buyut); angkatan -4 disebut pulung su wesi' (anak dari buyut); angkatan -5 disebut pulung su laede (cucunya buyut).

Tetapi, istilah di atas bagi orang Talaud menunjukkan suatu garis hubungan jauh dekatnya seseorang dari ego. Misalnya, untuk angkatan 1 dan 2 tetap disebut gaghurang dan iupung, sedangkan untuk dibedakan atas : ana' suhiwa berarti kandung, sedangkan anak dari saudara perempuan disebut ana' u wawine, dan anak dari saudara laki-laki disebut ana' u turanga.

Begitu halnya dengan istilah bagi anak ( cucu ), bila cucu tersebut adalah anak dari anak kandung

280