Halaman:Adat Istiadat Daerah Sulawesi Utara.pdf/269

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Demikian, kandang yang dibuat tidak berfungsi sebagaimana mestinya, tetapi hanya sebagai alat agar ternak tidak berkeliaran.

Untuk kerajinan tangan, beberapa alat tradisionil untuk menenun kain dari serat manila hennep, terdiri dari seperangkat alat yang semuanya terbuat dari kayu. Untuk kerajinan sulam-menyulam (kerawang) juga terdiri dari seperangkat alat, dengan 'pemendangan' sebagai alat utama, dan alat-alat lainnya seperti pisau jarum dan lain-lain.

Sedangkan untuk kerajinan ukir - mengukir, semuanya hampir sama saja dengan alat pertukangan ( kayu ).

Alat-alat perang, walaupun tidak berfungsi lagi adalah : 'bara' (pedang), kellung (perisai) bangkau (tombak), seppu (panah yang ditiup dari tulup-tulup banbu) dan sondang (keris).

B. ALAT ALAT DISTRIBUSI DAN TRANSPORT.

Sakaeng (perahu sekoci), pelang, londe, bininta (jenis-jenis perahu bercadik), adalah alat transport laut yang umum dipakai oleh orang Sangihe dan Talaud, Alat-alat ini digerakkan dengan dayung (memakai tenaga manusia) atau dengan layar. Akhir-akhir ini sudah mulad digantikan dengan tenaga motor atau mesin, yaitu mesin tempel (outboard motor).

Untuk angkutan darat, roda (pedati) atau gerobak merupakan satu-satunya alat transport dengan sapi sebagai tenaga penariknya. Alat ini merupakan pengganti tenaga manusia. Sedangkan untuk mentransport barang dari suatu tempat ke tempat yang lain, mesin jusa digunakan bakul a -

258