Halaman:Adat Istiadat Daerah Sulawesi Utara.pdf/266

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
keras. Alat seperti bajak belum dikenal.
Untuk perburuan, untuk jenis senjata potong, digunakan parang, sondang (pisau), untuk senjata tusuk adalah sambeang (tombak), yang terbuat dari besi sebagai mata tombak dan tangkainya dari kayu. Ada juga tombak yang dibuat dari kulit kayu pohon enau dan dari bambu yang keras.
Senjata yang dipakai untuk berburu unggas adalah 'sumpitan' (panah kecil yang ditiup dari tulup - tulup bambu). Selain itu, untuk berburu babi dan unggas digunakan perangkap dengan berbagai konstruksi, antara lain :
1. Perangkap dengan prinsip menjerat, digunakan tali(dodeso), getah dan keranjang.
2. Perangkap dengan prinsip menjerumuskan, dengan jalan menggali lubang, kemudian ditutupi dengan semak di atas lubang itu (paheba atau parabba).
Dalam usaha menangkap ikan, dikenal beberapa alat produksi yang masing-masing dapat dikategorikan atas fungsinya :
  1. Sebagai alat pengangkut adalah : assanna atau sakaeng pelang (perahu bercadik) baik untuk seorang, maupun untuk ditumpangi oleh dua sampai tiga orang. Ini digunakan untuk mengail. Sedangkan yang biasa dipakai untuk menjala, adalah sakaeng (perahu sekoci) dengan ukuran yang lebih besar.
  2. Alat-alat penangkap ikan untuk kategori perangkap adalah, tumping, ula, bebbihe, tumbekka, somba, pahato, yang semuanya lebih dikenal dengan nama 'igi'. Tumpina, adalah igi dalam ukuran kecil, digunakan untuk menangkap ikan -

255