Halaman:Adat Istiadat Daerah Sulawesi Utara.pdf/258

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

'matitimma' , jatuh pada bulan Agustus atau September. Setiap tahun, perhitungan ini tidak tetap pada satu tanggal. Peredarannya meliputi 28 hari. Dengan demikian perhitungan ini bisa hanya ada 11 bulan Agustus atau Maret, juga di bulan Maret April, Agustus-September, tertanggung dari peredaran bintang yang diambil sebagai pedoman.

Kedua musim menanam di atas, seringkali diikuti oleh semua orang, dan juga ada yang hanya memmakai satu musim menanam saja. Ini menurut pengalaman dari petani yang mengikutinya di anggap sebagai musim yang berhasil baginya.

Seluruh kegiatan bercocok tanam diawali dengan satu upacara adat, yaitu upacara "malin tukku herele", atau upacara mengeluarkan / menurunkan semua alat yang dipakai dalam kegiatan bercocok tanam dari rumah. Inti dari upacara ini adalah makan bersama seluruh penduduk dalam satu desa, sambil memanjatkan doa memohon berkat guna pekerjaan yang dihadapi. Juga disertai harapan agar alat-alat yang dipakai seperti parang dan kapak, tidak akan mendatangkan bencana bagi si pemakainya, misalnya melukai panakainya.

Pada upacara ini, masing-masing petani memilih kelompok mana ia akan bergabung dan menjadi suatu kelompok kerjasama yang akan mengerjakan seluruh aktivitas bercocok tanam. Kelompok ini terdiri atas 5 - 10 kepala keluarga batih, dengan keluarga batih sebagai satuan kerja. Setiap anggota satuan kerja ini seringkali terikat oleh suatu ikatan kekerabatan, misalnya klen atau karena lokasi perkebunan yang mereka garap berada dalam satu lokasi/tempat.

Sebelum melaksanakan semua kegiatan bercocok tanam, setiap petani telah nemilih dan menandai

247