Halaman:Adat Istiadat Daerah Sulawesi Utara.pdf/255

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
Alat menangkap ikan ini sama halnya dengan menaikkan layang-layang. Tali kail yang diberi umpan dari benang laba-laba, diikatkan pada ekor layang-layang. Apabila layangan ini dinaikkan dengan cara mendayung perahu menentang angin, umpan yang tersebut dari benang laba-laba akan terampung-ampung di atas air. Dan ikan akan melihat umpan tersebut. Jika ikan telah mengigitnya, akan sulit baginya untuk membuka kembali mulutnya karena gigi-giginya telah tersangkut di benang laba-laba tadi. Waktu penangkapan adalah disiang hari. Biasanya pada saat laut sedikit berombak dan disertai angin yang tidak terlalu kencang.
  1. Melaude, yaitu menangkap ikan-ikan besar se perti ikan hiyu, cekalang dan lain-lain. Ini dilakukan sampai bermil-mil jauhnya dari pulau, Untuk menangkap ikan cara ini si nelayan be rangkat hampir siang menuju laut lepas. Dengan menggunakan umpan dari ikan-ikan kecil, tali kail dilepaskan. Bagaimana si nelayan berhasil menguasai ikan dan berhasil menangkapnya memerlukan suatu keahlian dan ketrampilannya. Sebab umumnya ikan yang diperoleh, lebih besar dari sampan yang dinaiki oleh nelayan. Kecuali itu, cara ini memakan waktu antara dua sampai tiga hari.
  2. Melandra, yaitu menangkap ikan terbang dengan menggunakan jala. Ini dilakukan pada malam hari. Caranya ialah jala tersebut direntangkan terapung di laut. Kemudian si nelayan dengan menggunakan sampan, mulai memeriksa dari ujung ke ujung jala, apakah ada ikan yang tersangkut di jala. Ikan ini kemudian diambil; dan apabi-la banyak ikan tersebut tidak akan_dipindahkan.

244