Halaman:Adat Istiadat Daerah Sulawesi Utara.pdf/244

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
Setiap kerajaan-kerajaan maritim kecil ini saling berusaha memerluas wilayah dan pengaruhnya. Beberapa di antaranya seperti kerajaan Kendahe yang mempunyai hubungan dengan kerajaan Mangindano ( karena perkawinan ), kerajaan Tabukan dengan Ternate, di kemudian hari merupakan daerah yang terkenal sebagai kerajaan Islam yang pernah mencapai masa jayanya. Begitu juga halnya dengan kerajaan Siau yang atas prakarsa rajanya mengalami kristianisasi di abad 16,15 merupakan pintu masuknya pengaruh Kristen.
Dengan demikian, pengaruh yang masuk pada masa itu ( baik Islam maupun Kristen ) melalui jalur raja dan keluarganya sebagai pimpinan wilayah yang ada.
C. BAHASA DAN TULISAN.

Bahasa Sangihe dan Talaud, menurut S.J. Esser termasuk pada rumpun bahasa Austronesia atau Melayu Polynesia, dan tergolong dalam kelompok bahasa bahasa Pilipina.16 Bahasa yang digunakan sehari- hari oleh penduduk yang mendiami kepulauan ini, dapat dikategorikan atas dua kelompok masing- masing : bahasa Sangihe dan bahasa Talaud; yang masing- masing pula terdiri atas dialek-dialek tertentu. Bahasa Talaud, dalam uraian dari J.P. Talens dan N. Adrriani terdiri atas 6 (enam) dialek lokal yaitu : dialek Salibabu, dialek Kabaruan, dialek karakelang dialek Essang, dialek

Nanusa dan dialek Miangas.17.

____________________

15R.Tandi, op cit, hal 27

16S.J. Esser, Atlas voor Tropisch Nederland, hal. 9 dst.

17G. Bawole, dkk., Struktur Bahasa Talaud, Laporan Penelitian, 1977.

233