Halaman:Adat Istiadat Daerah Sulawesi Utara.pdf/230

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

mai sambil bernyanyi dengan ungkapan. Salah satu ungkapan/pepatah :

"Wasian rimondori wana kentur rumbu-rumbunan Eh Royor", artinya Kayu Wasian (cempaka) yang lurus berasal dari dataran tinggi yang berembun. Maksud dari pepatah ini ialah bahwa si pemilik rumah yang nanti hidup menetap selama-lamanya dalam rumah baru itu, sudah tidak perlu kawatir lagi, karena rumah itu sudah kokoh kuat bagaikan gunung.

Upacara adat naik rumah baru ini sudah makin menghilang, apalagi upacara-upacara adat lainnya di Minahasa yang berupa adat asli sudah tidak ada lagi.

4. Pepatah-pepatah yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari

Dalam pekerjaan sehari-hari, melakukan tugas pekerjaan apa saja, pada umumnya orang-orang Minahasa terutama di kalangan generasi muda hanya sambil lalu saja, tidak bersungguh-sungguh beerja atau berusaha. Untuk itu orang-orang tua selalu memperingatkan dengan pepatah : "Salumampang, lumampano ya makauner", maksudnya kalau melaksanakan pekerjaan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh dan janganlah setengah-setengah.

"Wolai tampalingitan teakan palewo-lewoon, sasia pelwo-lewoon papaileknomo para", maksudnya, dalam pergaulan tidak boleh merendahkan orang lain atau menghina, karena akan menyusahkan diri sendiri.

"Saru lutu', tamburi mata", maksudnya dikatakan kepada seseorang yang malas, tidak mau berusaha, tetapi hanya suka bersenang-senang saja.

"Sako kepalus ne sedangkan tokoko tulini ia ku", bila seseorang mempunyai maksud/niat hati yang jujur, boleh saja bekerja sama.

219