Halaman:Adat Istiadat Daerah Sulawesi Utara.pdf/174

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

D. BAHASA DAN TULISAN.

Keadaan penduduk di Minahasa dimasa kini bila ditinjau bahasa yang dipergunakan mereka dapat dikatakan bermacam-macam. Hal itu disebabkan penduduk di Minahasa bukan hanya terdiri dari penduduk aslinya ( suku bangsa Minahasa ), melainkan terdiri dari bermacam-macam suku bangsa yang ada di Indonesia serta orang-orang dari luar Indonesia.

Mereka itu antara lain Jawa, Sunda, Aceh, Batak, Minangkabau, Dayak, Irian, Ambon, Bugis, Makasar, Toraja, Timor, Mongondow, Sangir, Gorontalo dsb. (Indonesia) dan Amerika, Inggeris, Belanda, Philipina, Jepang, Arab, India dsb , dimana masing-masing mempunyai bahasa sendiri dan diantara mereka pula mempunyai tulisan-tulisannya sendiri.

Bahasa yang dipergunakan oleh orang Minahasa sebagaimana telah dikemukakan diatas yaitu terdiri dari paling sedikit 8 sub suku bangsanya, juga mempunyai dialek bahasanya sendiri umpama : orang Tonsea dengan dialek Tonsea, Tondano dengan dialek Tondano, Tombulu dengan dialek Tombulu, Tontemboan dengan dialek Tontembon, Bantik dengan dialek Bantik, Pasan dengan dialek Pasan, Ponosakan dengan dialek Ponosakan dan Tombatu (Tonsawang) dengan dialek Tonsawang. Walaupun penduduk daerah Minahasa menggunakan/mengenal 8 macam bahasa, namun sekarang ini mereka sudah tidak mengenal tulisan.

Dahulu kala diduga orang-orang Minahasa (suku bangsa Minahasa) mengenal tulisan. Hal ini dapat dibuktikan dengan batu bertulis yang ada di Minahasa Selatan, yang merupakan peringatan persatuan antara keempat suku bangsa (Tonsea, Toulour, Tombulu dan Tontemboan) yang dikenal dengan minaesa, artinya menjadi satu (Minahasa). Akan tetapi tulisan

163