Lompat ke isi

Halaman:Adat Istiadat Daerah Sulawesi Utara.pdf/169

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
C.LATAR BELAKANG HISTORIS

1. Sejarah Ringkas Kebudayaan yang Pernah Mempengaruhi Minahasa. Orang Minahasa tidak mengetahui dengan jelas asal-usul sejarahnya, selain dari ceritera tentang orang Toar dan Lumimuat dengan ciri-ciri khasnya antara lain : Batu Pinawetengan, aruga, maengket, kabasaran (cakalele). Menurut H. Palm didalam karangannya Ancient Art of Minahasa mengatakan bahwa Minahasa dalam waktu yang relatif singkat telah dengan mudah menerima kebudayaan luar terutama dari orang Barat. Penduduk Minahasa baik yang berada di kota maupun yang berada di desa pada umumnya tidak diperlihatkan lagi unsur-unsur kebudayaan yang asli sebagaimana terlihat pada suku-suku bangsa yang lain (Jawa, Aceh, Batak, Toraja, Minangkabau dsb.) di berbagai aktivitas mereka.

Sebagai contoh maengket merupakan tarian adat Minahasa, akan tetapi pakaiannya, tariannya tidak memperlihatkan keaslian khas Minahasa melainkan sudah bercampur dengan kebudayaan luar. Demikian pula seperti tenunan asli Minahasa sudah tidak diketahui lagi, pada hal menurut ceritera-ceritera orang-orang tua di Minahasa, bahwa kain tenunan Minahasa sebenarnya ada akan tetapi sudah hilang.

Mereka mengatakan kain itu bernama karai momo, terbuat dari sisal Manila (manilaheneep). Bila dibandingkan dengan tenunan batik jawa (Jogja, Solo dsb.), kain Bungis, Kain Minang, Aceh, Batak dan sebagainya yang semuanya masih memperlihatkan keaslian akan kebudayaan daerah masing-masing, maka kain yang dikenakan oleh kaum wanita di Minahasa adalah kain buatan luar saja.

Masuknya kebudayaan asing di Minahasa kira-kir-

158