Halaman:ADH 0062 A. Damhoeri - Soal Kebersihan di Kuala Lumpur.pdf/2

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

311

kat bertebaranlah sampah2 itu. Kebetulan ketika itu petugas2 jang mengumpulkan sampah itu datang. Dan dengan ketakutan segera dikumpulkan sampah2 itu sehingga dengan mudah diambil oleh petugas2 itu. Mengumpulkannja ialahd engan memasukkan sampah2 itu dalam kantong plastik diikat sehingga tidak mudah terbuang2. Djadi sampah disimpan dalam kantong2 supaya mudah dikumpulkan dan tidak berserakan.

Sampah dekat pasar, disini dinamakan "market" disimpan dalam tong2 besar dan tinggi bertjat merah. Tong2 itu berderet lebih tinggi dari manusia tentumaksudnja supaja sampah2 itu tidak dapat diaduk2 binatang atau orang2 sehingga baru mengetahui djika kita melintas ditempat itu dan terbau jang kurang sedap. Tong2 demikian saja lihat tak djauh dari flat tempat tinggal karena dekat itu ada market jang ramai siang hari dan market itu bertingkat2 pula. Dan sekitar market itu tak ada kelihatan kotoran berserak.

Dan kitapun tak tahu pabila isi tong itu dibuangkan oleh pejabat kebersihan kota. Baru saja ketahui setelah saja tanjakan ialah tengah malam sesudah kota menjadi sunji. Rupanja pekerdjaan demikian tidak dilakukan dalam kelompok orang ramai sebab rupanja kurang sedap dipandang mata.

Dan kerena ada aspek kebersihan jang terdjaga rapi maka timbullah kebersihan dalam segala bidang. Pakaian2 orang jang muntjul ditempat ramai tak mau seenaknja sadja tetapi dan terdjaga rapi. Sedjuk mata memandangnja, apalagi kaum wanita. Dan kerena paian rapi dan teratur, badanpun teratur pula, tak ada gendrong2an, tak ada gerabah tebeh, sebagai istilah orang Minang. Semuanja berlalu dengan sopan, tertip dan teratur. Baik dalam bas, dalam pasar, dalam panggung bioskop dan tempat2 lainnja. Dan akibat semuanja maka soal2 korupsi tak dikenal di Malaysia ini. Demikian djuga tjopet2, djambret2, tak dikenal dikota ini. Hal ini mugnkin disebabkan karena ekonimo orang jang baik dan sempurna sehingga tak kenal dengan menggaet isi kantong orang. Djuga mungkin disebabkan karena segala sesuatunja uang itu akan kembali asal sadja kita melapor di "Pondok Polis Muhibbah" jang ada di pojok2 kota.

Demikian djuga oroviboys2, pemuda2 jang gila2 basa sebagai umumnja kedapatan dikota2 tak ada dikota ini. Padahal kota ini tak kurang manusianja dan bersifat Internasional. Dan bukannja tak ada kedjahatan2 terdjadi, sebab dalam koran2 jang terbit dikota ini sering kita batja adanja kedjahatan2 perampokan2 dalam bank, kas djaratan, oleh suatu komplot tetapi nampaknja sela Amerika setjara besar2an. Dan tjulik2 juga ada kita batja dalam berita koran2 itu. Kedjahatan2 jang demikian rupanja dimana-mana sudut dunia ini tetap ada.

Konklusinja muntjulja kebersihan yang terdjaga rapi dikota dan diseluruh kota2 di Malaysia ini bukanja karena takut akan adanja undang2 kebersihan (kalau ada) tetapi benar2 datangnja dari kesadaran dan keinsafan rakjatnja. Dan bisakah itu kita tanamkan pula didjiwa rakjat kita di Indonesia ini terutama dikota Djakarta ini?

. / / .