Lompat ke isi

Halaman:ADH 0013 A. Damhoeri - Segumpal Emas Dibawah Kakiku.pdf/83

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

- 78 -

Ia menyampaikan sembahnya kepada Sultan Hamid II dengan berkata:

"Jika tuanku kehendaki hanya hambalah yang dapat menunjukkan dimana makam paduka ayahanda."

Sultan Hamid II terkejut dan berkata dengan harap harap cemas:

"Siapakah engkau? Dan mengapa engkau tahu dimana ayahanda dikuburkan?"

"Nama hamba Muhammad tuanku, tetapi orang biasa memanggilkan hamba dengan Mat Kapang. Hambalah salah seorang dari orang hukuman yang dikeluarkan oleh Jepang dari penjara. Hamba diperintahkan oleh anak buah Yama Moto untuk menggali lubang dan kemudian menguburkan ayahda yang sudah dibunuh mereka. Rencana mereka sesudah tugas itu selesai hamba kerjakan kemudian hamba akan dibunuh pula di tempat itu supaya rahasia itu jangan terbuka."

"Coba engkau ceritakan bagaimana selanjut nya!" kata Sultan Hamid II.

"Hambapun bekerjalah menggali sebuab lubang untuk pemakaman paduka ayahanda. Tetapi sesudah jenazah kami makamkan terjadilah suatu peristiwa yang tak disangka-sangka. Di malam itu tiba-tiba turunlah hujan lebat disertai petir sabung menyabung sehingga semua orang yang ada disana berlarian menyelamatkan diri. Hambapun mempergunakan kesempatan itu dan melarikan diri. Kemudian bersembunyi. Dan syukur sekarang hamba masih hidup. Hamba kenal dengan Jepang itu,- sambil menuding si Yamamoto dan ia tentu masih ingat kepada hamba.