- 68 -
dan mengingat jasa- jasa Lo Feng Pak yang merin[...dukan] pembukaan tambang emas di Mandor.
Pada tanggal 28 Juni tahun 1977 di resmikan [...lagi] sebuah monumen di Mandor yang dinamakan "Makam [...ng]". Arsiteknya bernama A. Said.
Sebenarnya sebelum penyerahan kedaulatan tahun [...49] Belanda sudah berbaik hati memugar makam para [pahlawan] di Mandor itu. Pada pintu gerbangnya dipahat[...kan] mereka sebuah tulisan yang berbunyi: Ereveld Man[dor] (Taman Pahlawan Mandor)/
Demikian pula sebelum terjadi pembunuhan masal [seperti] yang sudah dibayangkan diatas tadi Belandapun [sudah] berbaik hati untuk mengusikkan raja- raja yang [kemudian] menjadi korban Peristiwa Mandor itu. Tetapi [mereka] menolak.
Itulah Monumen korban-korban peristiwa Mandor [yang] menurut catatan banyaknya: 21.037 orang. Namun [korban] yang berguguran dalam peristiwa Westreling [lebih] banyak lagi. Dua kali lipat dari banyak korban [dalam] peristiwa Mandor.
Dan uraian dalam buku ini tentang peristiwa [yang] menegakkan bulu roma itu bukanlah dengan tujuan [untuk] membangkit-bangkitkan rasa dendam dan merusak[kan] persahabatan antara bangsa kita dengan mereka. [... ] bab kemudian kaum turis ( wisatawan ) Jepang datang [ke] negeri kita dan juga berkunjung ke Mandor. Dengan [takzim] mereka meletakkan karagan bunga di tugu ini, [dan] tentu di lubuk hati mereka terbersit juga rasa [penyesalan] atas tindakan yang dilakukan oleh bangsa [...mereka] atas bangsa Indoensia dalam peperaga Asia Ti-