Halaman:ADH 0013 A. Damhoeri - Segumpal Emas Dibawah Kakiku.pdf/35

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

- 31 -

Isa, Brig. Jenderal Hasan Kasim, H, Alamsjah Ratu Perwiranegara, Haroen Sohar, Mohd, Hasan, Abihasan Said M, Rasjad Nawawi, Dany Effendy, Sunardi DM, dll,

Banyak diantara bekas pejuang itu yang sudah menempati kedudukan penting dalam, pemerintahan dan masyarakat.

Maka dimulailah pula membangun sebuah jembatan penting yang membentangi sungai Musi sepanjang: 1.177 meter. Jembatan ini berada antara Jalan Sudirman, dekat Mesjid Agung dan Tengkuruk. Yaitu nama-nama yang sering di sebut-sebut dalam Perang Lima Hari Lima Malam di Palembang dalam tahun 1947.

Karena sungai Musi penting pula untuk lalu lintas pelayaran maka teknik jembatan itu dibuat sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu pelayaran di sungai Musi. Pada bahagian tengahnya sepanjang 71.90 meter dapat diangkat keatas sampai setinggi 32 meter, Pada kedua ujungnya terdapat dua buah menara yang ber fungsi menaik turunkan bahagian jembatan itu. Tinggi menara itu saja 63 meter.

Namun untuk melewati jembatan itu sebuah kapal harus membayar tarif tertentu konon untuk sebuah kapal besar sampai ber jumlah ratusan ribu rupiah. Sebab untuk menaikkan dan menurunkannya kembali di perlukan tenaga listerik yang cukup banyak.

Kedua menara itu dapat pula ber fungsi sebagai obyek pariwisata. Wisatawan dapat naik keatasnya untuk melihat temasa kota Palembang. Dengan bantuan Sebuah peta turis yang naik keatasnya dapat mengetahui letak-letak obyek yang terpampang di depan mata-