Halaman:ADH 0013 A. Damhoeri - Segumpal Emas Dibawah Kakiku.pdf/23

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

- 19 -

tidak sudi di jajah lagi. Tiga setengah abad + tiga setengah tahun dibawah penjajahan bangsa asing sudah cukup membuat bangsa Indonesia merindukan sebuah negara merdeka sendiri, dibawah pemerintahan bangsa sendiri. Sebagai yang di dambakan oleh semua bangsa di dunia.

Mereka merelakan harta bendanya, nyawanya, anak-anaknya untuk menyusun tenaga maha raksasa untuk membendung penjajah berkuasa kembali di tanah air tercinta ini. Adakah mereka berpikiran begini:

  • Kami mau merdeka sebab nanti kami mau hidup senang dan kaya raya.
  • Kami ingin merdeka karena kami ingin hendak menjadi pembesar yang hidup mewah.
  • Kami hasrat merdeka untuk dapat menjadi usahawan yang jutawan.
  • Dan pikiran muluk-muluk sebagainya.

Tidak! Pemikiran demikian belum ada pada masa itu. Mereka hanya ingin berjuang membela kemerdekaan tanah air yang sudah di cetuskan oleh para pemimpinnya. Hidup senang dan sebagainya itu adalah soal dibelakang hari.

Demikianlah pula pendirian rakyat yang mendiami setumpak tanah yang bernama Sumatera Sekatan itu dengan Palembang sebagai ibu kotanya.

Dua bulan kurang lima hari sesudah Indonesia merdeka, atau tepatnya pada tanggal 12 Oktober 1945 tentara Sekutu mendarat di Palembang. Bersama dengan pasukan itu pasukan NICA ikut menyelinap masuk. Komandan pasukan Sekutu itu namanya: Letnan Kolonel Car