- 7 -
Mereka semuanya membawa ber macam-macam alat. Ada yang membawa cangkul, tembilang, linggis dan ada yang membawa buldozer.
Seorang laki-laki ber tubuh tegap, tinggi kekar berdiri diatasku sambil berpidato:
" Tugu ini harus kita runtuhkan kembali!"
" Untuk apa?" seorang bertanya.
" Dibawah kakinya ter pendam emas beberapa kilo banyaknya. Encek Hong Kim beberapa hari sebelum tugu ini dibangun datang dari Padang. Eh,.. eh salah. Sebelum timbunan sampah disini dulu di tutup dengan rumput. Encek Hong Kim datang dari Padang. Ia membawa beberapa kilo gram emas dalam beberapa buah kantong plastik. ....."
" Lalu apa hubungannya dengan meruntuhkan tugu ini?" tanya yang lain.
" Malam itu Encek Hong Kim mati. Keluarganya tak tahu apa yang dibawa oleh almarhum. Dan kantong-kantong itu dibuang, dimasukkan kedalam keranjang sampah. Tukang sampah membawanya dengan gerobak dan membuangnya kesini. Persis setentang tuju ini berdiri sekarang.
Baik keluarga HongKim atau tukang sampah mengira kantong-kantong itu ber isi batu. Tidak tahunya emas. Baru beberapa hari yang lewat diketahui. Nah, sekarang kita harus membongkar tugu ini dan menemukan emas itu kembali. Sesudah kita temukan kita bangun kembali tugu ini. Lebih agung, lebih bagus, lebih mahal dan lebih mempunyai arti......"
Maka semua mereka mulai ber siap-siap akan mem-