Halaman:ADH 0008 A. Damhoeri - Pengawal Tambang Emas.pdf/31

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

-27-

hati sajalah, Dan kapan kalian akan ke tambang ?"

" Sekembali dari Tambang saya akan menemui kawan -kawan. Kemudian baru kami tetapkan bila kami akan mulai membuka tambang itu. Segera uwan kan kami beri tahu."

" Baiklah kalau begitu. Tetapi jangan lupa membawa tembakau banyak-anyak. Juga garam....."

Keduanya lalu naik kembali keatas pondok.

" Nah sekarang kamu tahu sudah tahu rahasianya bukan? Ini rahasia, ahasia besar , seorangpun jangan tahu. Dalam Rimba Mangkisi ini memang asih ada manusia besar itu yang dinamakan Urang Gadang atau Orang Kubu apak Laweh Dan kini saya sudah dapat menjinaki mereka dan memanfaatkan areka untuk barbagai keperluan. Mereka tinggal berpencaran d solok-solok yang tidak bisa ditempuh manusia. Yang tadi Tuk Tang yaitu yang tinggal d Solok Jelatang, yang satunya Tu' Ompek, dan masing-masing da bininya yang tak kurang besarnya dari mereka sendiri."

" Jadi masih dakah keturunan mereka wan?"

" Gelap bagi kita, tetapi mungkin ada sebab pasangan-pasangannya asih ada. Dan di daerah Tambang itu banyak pula mereka tinggal. Nah, ekali krdik saja dari Urang Gadang itu semua orang-orang itu akan bertemberasan lari dan takkan berani datang lagi. Saya pikir tuan-tuan akan erhasil menyahkan orang-orang yang tak disukai itu dengan bantuan urang adang itu......"

" Kalau ini tak berhasil atau gagal, ada sebuah usaha lagi, "sambung Tu ’ Atin.

" Dari Urang Gadang juga, Wan ?" tanya Sibarani.

" Tidak , malahan dari orang kecil yang tak sampai tingginya satu eter. Ia bisa menjinakkan harimau dan menyuruh binatang itu menurut mauannya. Tetapi moga-moga tak sampai kesana sebab memanggil orang tu saya belum tahu caranya. "

Malam sudsh serakln larut di daerah ladang itu .

.///.