Halaman:ADH 0008 A. Damhoeri - Pengawal Tambang Emas.pdf/11

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

- 7 -

Daerah diseberang batang Sinamar yang berbatasan dengan perbukitan itulah yang dinamakan Seberang Air. Terbentang sejak dari Taram sampai ke Ampalu sekian puluh kilo meter jauhnya. Tetapi yang dinamakan Seberang Air sejak dari desa bernama Tareh sampai ke Bancah. Dahulu daerah itu terisolir. Penduduknya dianggap kolot oleh desa lawan diseberangnya. Sebab perhubungan sangat sukar ke daerah itu. Hubungannya hanyalah lewat titian yang terbuat dari manau. Bila dilewati titi itu akan ber ayun-ayun, gamang kita dibuatnya. Sedang air ada beberapa depa sebelah bawahnya. Apalagi untuk membawa beban, usah dikatakan betapa payahnya. Gedung sekolah pada masa itu belum ada di daerah itu. Patut di juluki daerah itu ter isolir.

Barulah dalam tahun 1926 Pemerintah Belanda membangun sebuah titi kawat yang kokoh menghubungkan daerah itu dengan daerah diseberangnya.

Sampai sekarang titi kawat yang dibangun tahun 1926 itu masih ada dan masih tetap dimanfaatkan. Kabel yang dipasang Pemerintah Belanda itu, masih tetap menahan titi itu dengan kokohnya. Hanya lantainya saja yang sudah sering berganti sebab sudah lapuk. Apa yang di dambakan dan diimpikan oleh penduduk Seberang Air ialah ganti titi kawat itu dengan jambatan yang permanen. Enam puluh tujuh tahun titi yang lama dan sudah hampir setengah abad merdeka memang sudah sewajarnya titi babuai atau titi kawat itu diganti.

Sebab hasil daerah Seberang Air itu cukup kaya: kayu, beras, tembakau, gambir, hasil hutan, dan lain-lainnya. Ada beberapa desa yang ramai penduduknya di daerah itu, Bila kita sudah menyeberang di titi kawat itu kita akan melewati daerah persawahan yang bernama Siapi-api. Kemudian kita sampai pada sebuah persimpangan. Simpang empat. Arah ke kiri itu arah ke desa Tareh dan Kubang. Arah ke kanan kita akan sampai ke desa Simumbang, Tampung Kadok, Bancah dan terus ke Coran dan Sungai Ipuh daerah gambir yang kaya. Kalau terus kira-kira satu kilo meter lagi kita akan sampai di desa Lurah Bukit yang persis bersandar di perbukitan itu. Desa ini yang paling kecil namun penting statusnya. Sebab dari sanalah gerbang masuk ke Rimba Mangkisi. Basana disini tenang dan menyegarkan. Ada sebuah bukit dua lapis yang bernama Bukit Bujang Juara, bila dipuncaknya dibangun sebuah kupel akan menjadi daerah wisata yang ramai dikunjungi orang.