Halaman:ADH 0005 A. Damhoeri - Misteri Rimba Mangkisi.pdf/36

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

- 32 -

seorang lagi perempuan. Yang laki-laki pakai jenggot panjang, berewok yang lebat, kumis panjang dan rambut menjejak-jejak bahu. Yang perempuan berambut panjang dan bụah dadanya sebasar bakul embok penjual nasi. Ada semaçam kulit kayu penutup aurat mereka.

Kedua orang tadi gemetar ketakutan melihat makhluk sebesar itu. Mau lari kedua kaki tak mau digerakkan. Tetapi tiba-tiba terdengar suara besar namun ramah:

" Tak usah kalian lari. Kami tidak akan mengganggu kalian. Malahan kami akan membantu kalian mengempang sungai ini. Kita menangkap ikan, yaaa?"

Mereka bercakap tak ubahnya manusia biasa. Oh, inilah agaknya manusia raksasa itu.

" Baiklah Tu'," kata manusia yang laki-laki. Takutnya sudah hilang dan kepercayaannya sudah timbul.

" Tahanlah tuba itu, kami akan membuat bendungan disini," kata raksasa yang laki-laki.

" Balklah Tu',...Inyik, ...." tak tahu dengan apa dipanggilkan orang besar itu. Manusia laki-laki dan perempuan berjalan arah kemudik sungai itu. Dan kedua raksasa itu mulai pula bekerja. Keduanya mencari pohon-pohon kayu yang sudah tumbang dan disusunnya ditepi sungai itu. Gampang saja bagi mereka memikul potongan-potongan kayu yang besar-besar itu. Lalu potongan-potongan kayu itu dibelintangkan seberang menyeberang sungai. Sebelah bawah điberinya lantak dari kayu pula. Lantak itu ditokoknya dengan batu besar. Bahana gemuruh mulai bergema dalam hutan itu. Kedua orang tadi berjalan arah kehulu dan menahankan tubanya.

Ketika mereka kembali ketempat tadi kedua raksasa sedang asyik bekerja. Tiang-tiang sudah dipancangkannya dalam air. Pada tiang-tiang itu diletakkannya potongan-potongan kayu. Lalu ditutupnya dengan berbagai ranting-ranting kayu dan kayu-kayu yang sudah lapuk. Tidak lama air sungai sudah terempang dan air yang melimpah mengalir ke kiri dan kanan sungai itu pada sebuah dataran.

Raksasa yang perempuan berdiri dalam air. Muka air hanya sampai dibawah lututnya. Ia merapikan tutup bendungan itu.

Tak berapa lama kemudian air sebelah bawah bendungan mulai kecil Ikan-ikan kelihatan berhempasan dalam air yang sudah kering itu. Jadi