- 43 -
" Kami belum pernah mendengar tentang mereka itu," jawab baginda.
" Tetapi mereka pasti datang kemari, tuanku. Dahulu pernah juga datang melarikan diri kesini. Banyaknya lima belas orang dan mereka sudah kembali ke Mekah."
" Heran, kami belum pernah mendengar tentang kedatangan mereka itu. Mungkin Menteri kami belum melaporkan kedatangan mereka. Berapa orang banyaknya?"
" Cukup banyak, tuanku ada kira-kira seratus prang. Kedatangan mereka hanya akan merepotkan tuanku saja dan akan membuat ke onaran dan kekacauan dalam negeri tuanku ini."
" Seratus orang?" ulang baginda.
" Ya, seratus orang, tuanku."
" Dan mengapa mereka melarikan diri kemari?"
" Oh, tuanku. Mereka adalah manusia-manusia yang paling engkar dan tidak mau tunduk kepade pemerintahan kota Mekah. Mereka hidup menyendiri dan berlainan agama dengan kami. Mereka enggan menyembah dewa-dewa seperti nenek moyang mereka. Mereka tidak membenarkan Uzza dan Lata dan menganggap rendah dan hina terhadap para pembesar kota Mekah.
Dimana mereka tinggal pastilah mereka akan membuat onar dan kekacauan. Sedangkan di kampung halaman mereka lagi begitu pekerjaannya. Apalagi nanti di negeri tuanku. Asal saja mereka mendapat kesempatan pastilah mereka akan menghasung rakyat, mengadu domba, memecah belah, memfitnah, pendeknya