Halaman:ADH 0004 A. Damhoeri - Langit Kelabu diatas Mekah.pdf/23

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

" Inna aqrabal qauli fihi an taquulu huwa sahir. Walakinna sihrahu sihrum yu' saru ya ' saruhu an ghairihi, a mara raai tumuhu? Jaa biqaulin huwa sihru yufarriqu bainal mar ' i wa akhihi wa bainal mar'i wawaladihi wa bainal mar'i wa akhihi wa bainal mar'i wazaujihi wa bainal mar’i wa ’asyiratihi wa bainal mar’i wa mawaa lihi wa bainal mar’i wa shadiqihi,"

( Bahwa sesungguhnya dalam perkara ini yang lebih dekat dengan kebenarannya ialah yang : bahwa kamu berkata : Dia ( Muhammad ) itu tukang sihir; tetapi sihirnya adalah sihir yang membekas pada orang lain. Tidakkah kamu sekalian sudah melihat, ia datang dengan membawa perkataan, itulah sihir, lalu dapat menceraikan antara seseorang dengan bapanya, antara seseorang dengan anaknya, antara seseorang dengan saudaranya, antara seseorang dengan isterinya, antara seseorang dengan keluarganya, antara seseorang dengan budaknya, dan antara seseorang dengan temannya )’’

Gerombolan kaum munafik itu menjadi heboh dan bersorak mendengar perkataan Walid bin Mugirah itu Wajah-wajah yang tadinya tegang dan mengancam menjadi biasa kembali.

Walidpun menjadi tenang pula Siasatnya berhasil walaupun terasa olehnya bahwa dia sudah menipu dirinya sendiri. Sebab jauh di lubuk hatinya bukanlah itu yang dimaksudnya. Namun jiwa dan keselamatan dirinya wajib pula dipertahankannya.

Abu Jahal senang dan gembira karena usahanya berhasil pula untuk memegang kaki temannya yang hen-