- 14 -
Pada masa itu pulalah Nabi Muhammad s.a.w. mempergunakan kesempatan itu untuk berdakwah menebarkan dan meluaskan faham agama Islam. Dan ini pulalah yang amat di tentang dan di tantang oleh kaum Musyrikin.
Lalu diadakanlah sebuah pertemuan bertempat dirumah Walid. Mereka membicarakan apakah tindakan untuk mengatasi peristiwa yang bakal muncul itu.
Seorang dari hadirin berkata:
" Cobalah keluarkan pendapat tuan walid lebih dahulu kami ingin mendengarnya."
" Tidak! Saya ingin hendak mendengar pendapat tuan-tuan lebih dahulu," jawab Walid.
" Baiklah!" jawab mereka be ramai-ramai. Seseorang lalu mengeluarkan pendapatnya :
" Saya berpendapat bahwa segala yang dikatakan atau disampaikan oleh Muhammad tak lebih dari kata-kata seorang tukang sihir yang ahli."
" Walid menyatakan pembelaannya :
" Demi Allah! Kita lebih mengerti bagaimana sikap dan tindak tanduk seorang tukang sihir. Baik dari nada suaranya, maupun dari tingkah lakunya, pendeknya dari semua-muanya. Dan Muhammad tidak ada mempunyai salah satu sifat dari tukang sihir itu...."
Lalu tampil seorang lagi, ia berkata:
" Segala yang di bacakannya itu ialah syair-syair yang di karangnya sendiri."
Walid menjawab pula:
" Barangkali kita lebih ahli menilai tentang syair-syair ciptaan para pujangga Arab. Dan yang dibacakan Muhammad itu bukanlah syair kara-