Halaman:ADH 0003 A. Damhoeri - Khautul Kulus.pdf/7

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

- iii -


 Namun sebenarnya itu hanya merupakan alasan bagi pengarang untuk menyampaikan cerita-ceritanya. Dan itulah yang akhirnya menjadikan Hikayat yang termasyhur itu: " Alfu Laila wa Laila ".

 Hikayat ini memang sangat menarik tetapi tidak semua ceritanya sesuai lagi dengan situasi dan selera kita manusia abad ini. Dalam menyuguhkannya kita harus berusaha mengadakan seleksi mana yang sesuai dan mana yang tidak identik lagi dengan zamannya.

 Dan dari manakah asal mulanya hikayat ini? Angara orang Mesir dan Parsi saling tarik urat leher menerangkan bahwa dari merekalah sumber cerita ini. Mungkin salah satu bangsa dan mungkin kedua-duanya dan campur aduk antara keduanya. Ini menilik situasi dan lokasi cerita. Namun zaman berlakunya cerita ini ialah dalam zaman dinasti Bani Umayah dan Bani Abbasiah. Maka kemungkinan salah seorang khalifah dari Dinasti inilah yang aktif memerintahkan menyusun hikayat ini sehingga ditemui sebagai adanya sekarang ini. Dan kemungkinan pula hikayat ini tidak diciptakan oleh seorang-orang pengarang tetapi disusun oleh sebuah TIM. Sebab dalam kisah-kisah itu sering kita jumpai pelaku yang satu itu juga sampai dalam beberapa buah cerita tetapi introduction ceritanya saling berbeda. Umpamanya Khautul Kulub salah seorang gundik Khalifah Harun Alrasyid yang cantik dan dikasihinya. Ada tiga buah cerita tentang gunduk ini. Salah satu inilah yang jadi thema cerita yang kita suguhkan sekarang. Tetapi ini adalah masalah lain.

 Yang terang hikayat ini sangat menarik. STENDHAL, ( Marie Henri Beyle 1783 - 1842 ) seorang pengarang Pe-