Halaman:ADH 0003 A. Damhoeri - Khautul Kulus.pdf/65

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

- 56 -

sebuah toko besar. Pelayan-pelayan tak seorang pun yang menawarkan sesuatu kepada keduanya sebab ditilik pada keadaannya keduanya bukanlah tergolong manusia yang punya duit untuk berbelanja.

Tuan toko datang menyongsong dan bertanya:

"Ibu cari apa?"

"Maaf tuan," ujar Fatanah, "kami hanya ingin menanyakan sesuatu kepada tuan."

"Tentang apa?"

Fatanah ber pikir-pikir sejenak.

"Apakah tuan barangkali kenal dengan... dengan seseorang yang bernama Ganim bin Ayub?"

Tuan toko itu tersenyum dan menjawab:

"Siapa yang tak kenal dengan Ganim bin Ayub? Saudagar dari Damsyik itu bukan?"

"Ya, benar tuan."

"O, jadi ibu mau ketemu dengan dia?"

"Ya, tuan."

"Barangkali antara anak buah saya ada yang tahu rumahnya dan dia bisa membantu mengantarkan ibu kesana....."

"Terima kasih, tuan... terima kasih," kata ibu Ganim ber kali-kali. Ia merasa gembira karena anaknya Ganim memang ada di kota itu. Dan mungkin dia sudah menjadi seorang saudagar.

Maka khadam yang baik hati itu mengantarkan kedua beranak itu ke rumah Ganim. Kebetulan memang rumahnya tak berapa jauh dari pasar Karkh itu.

"Nah, itulah rumahnya," kata khadam itu sambil menuding ke sebuah gedung yang besar dan mewah. Baik Fatanah atau ibunya merasa ragu dan bimbang.