Halaman:ADH 0003 A. Damhoeri - Khautul Kulus.pdf/61

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

- 52 -

Ketika Ganim sudah terlepas dari bahaya kepungan di rumahnya iapun segera ke kota dan bergabung dengan gelandangan di kota itu. Dapatlah dibayangkan betapa menderitanya Ganim bin Ayub. Sudah terbiasa hidup mewah, bergelimang dengan uang banyak, di ladeni khadam dan inang pengasuh, dan kini hidup menjadi manusia gelandangan ter lunta-lunta sepanjang jalan kota Bagdad. Rasanya mau saja ia mati saat itu. Tetapi ketida di ingatnya ibu dan adiknya serta kekasihnya Khautul Kulub maka ia akan mencoba bertahan se kuasa-kuasanya. Mungkin ada juga hikmahnya nasib yang sedang dideritanya waktu itu.

Tetapi Ganim tidak tetap pada sebuah tempat. Ia merasa dirinya selalu diburu-buru dan di kejar-kejar oleh pasukan pengawal Khalifah. Lebih-lebih jika ada pembicaraan tentang dirinya. Dia sudah ketakutan setengah mati. Ia meklum bahwa Khalifah sedang mencari-carinya dan menyediakan hadiah yang amat besar bilamana dia ditemui dan menyerahkan kepada Khalifah.

Pada suatu hari serombingan kaumnya gelandangan sibuk membicarakan sesuatu. Yang seorang berkata;

"Heeei kawan-kawan! Adakah antara kalian yang ingin kaya mendadak? Kini ada jalannya......"

Semuanya mendengarkan dengan penuh perhatian.

"Bagaimana caranya?" tanya seseorang.

"Tahukah kaluan? Diantara kita kaum gelandangan ini ada menyamar seorang saudagar Damsyik bernama Ganim bin Ayub. Barang siapa yang dapat menemuinya dan menyerahkannya kepada Khalifah dia akan diberi hadiah lima puluh ribu dinar, ingat lima puluh ri-