Halaman:ADH 0003 A. Damhoeri - Khautul Kulus.pdf/46

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

-37-

"Dimana dia dimakamkan?" tanya baginda.

"Tuu, dibelakang istana ini," jawab permaisuri. "Sengaja di makamkan disana supaya kita mudah menziarahinya."

Maka segeralah Khalifah pergi kebelakang istana akan ziarah ke makam calon gundiknya itu Khautul Kulub. Disana dilihatnya ada orang alim yang sedang mendaras Quran disamping makam dan beberapa orang inang pengasuh sedang meratap ber iba-iba. Khalifah berlutut disamping makam itu.

Beliau merencanakan sekembalinya dari perjalanan beliau akan mengadakan malam gembira karena sangat ingin hendak melihat Khautul Kulub menari dan menyanyi. Kemudian menetapkan hari pernikahannya dengan gadis yang sudah lama di damba-dambakannya itu. Namun rencana ditangan manusia keputusan ditangan Tuhan.

Setelah membaca-baca beberapa ayat dari Kitab Suci Al Quran,Khalifah berbangkit dan menyapu-nyapu mata menahan rasa sedihnya. Tetapi sekilas terpikir oleh baginda bahwasejak menemui permaisuri menangis dan meratap tadi, sampai kepada orang alim yang mengaji-ngaji di pusara itu, dan inang-inang yang meratap baginda seolah-olah merasakan bahwa dia sedang menghadapi serangkaian pertunjukan sandiwara. Sebagai seorang Khalifah yang berpengalaman dan bijaksana yang mengerti dengan gerak gerik kejadian serta melihat wajah sesorang. Besar sekali kemungkinan semuanya itu tak lain hanyalah sebuah komidi, suatu pertunjukan sandiwara dengan pelaku-pelaku tertentu. Dan latar belakangnya besar kemungkinan pula disebabkan rasa cemburu yang berlebih-lebihan dari permaisu-