Halaman:ADH 0003 A. Damhoeri - Khautul Kulus.pdf/24

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

-16-

 Dengan patuh karena masing-masing sudah dibekali dengan uang seribu dinar, segera melakukan tugasnya. Kota Bagdad sudah sepi, andai kata ada seribu iringan yang aneh itu melewatinya tidak seorangpun yang akan melihatnya. Penjaga gerbang dengan mudah pula membuka pintunya. Mulanya dia bertegang sebab ia dibangunkan dari tidur nyenyak dan tugas itu berbeda dari yang lazimnya. Tetapi setelah ketiga orang itu menyodorkan sepuluh dinar emas yang berkilat-kilat dibawah batang hidungnya dengan senyum-senyum kecil ia membuka juga gerbang itu dan membiarkan iringan itu lewat tanpa memeriksa apa yang dibawa mereka.

 Mereka membawa bebannya ketempat yang terdekat saja yaitu kompleks pemakaman umum yang tidak dipergunakan lagi. Mereka yakin bahwa tidak seorang manusia yang melihat apa yang dikerjakan mereka pada malam menjelang parak siang itu.

 Tetapi mereka agaknya lupa bahwa Tuhan lebih Mahatahu dan Mahakuasa. Seorang saudagar muda dari Damsyik sedang terkepung di bangunan tua bekas gerbang pemakaman itu. Ia melihat dengan matanya, mendengar dengan kupingnya apa yang dikerjakan dan dibicarakan mereka.

 Saudagar muda yang sedang bersembunyi ditempat itu ialah Ganim bin Ayub.

 Ia segera bergerak dan turun dari tempatnya bersembunyi. Kebetulan dekat tempat itu ada sebuah sekop usang. Dengan sekop itulah digalinya kembali tanah yang menutupi peti panjang itu. Dan ketika peti itu dibukanya........

. / / .