Halaman:ADH 0001 A. Damhoeri - Bumiku Yang Subur.pdf/9

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

- 5 -

Papa ialah seorang pengarang. Semua murid-murid Sekolah Dasar di Indonesia kenal dengan nama papa. Sebab buku-buku karangan papa sudah banyak yang masuk dalam Perpustakaan S.D.

Sudahkah teman-teman pernah membaca karangan papa?

Kini tentang Lis. Dalam kisah ini namaku kusebutkan dengan Lis. Sebenarnya namaku Deliyarti D. Tetapi kalau kugunakan Li saja kurang sedap pada kuping. Sebab itu tambah aksinya dengan: Lis. Tak apa bukan? Asal teman-teman tahu.

Lis tidak menyombong. Sejak duduk di kelas satu sampai di kelas lima Lis selalu pegang juara. Kejuaraan itu tidak datang begitu saja. Tetapi dengan kerajinan dan ketekunan belajar. Namun di rumah Lis sering juga kena marah dari ibu. Karena lupa mencuci piring, karena asyik membaca saja. Dan kesalahan-kesalahan lain. Yah, kita memang anak-anak yang masih banyak tingkah. Lis tak ingin mengecewakan hati ibu dan papa. Atau karena bergelut dengan adik

Uni dan uda selalu pula memegang kejuaraan dalam kelasnya. Oleh sebab itulah papa melihat jauh kedepan. Untuk keselamatan anak-anaknya dikemudian hari. Jika panggilan Tuhan datang kami jangan hendaknya telantar ditengah jalan. Perjalanan masih jauh. Biayanya tidak sedikit. Kalau hanya diandalkan pada pensiun papa saja semuanya akan gagal. Sebab itu ada sesuatu yang dapat tempat kami mengharapkan sumber biaya jika terjadi sesuatu hal yang diluar jangkauan manusia.

Ibu sudah masuk dalam asuransi. Kalau ibu meninggal dunia kami mendapat polis dari asuransi. Semua dilakukan ibu disebabkan kasih sayangnya kepada kami. Dan melihat hari depan kami, anak-anaknya. Kata orang ibu masuk asuransi jiwa sebesar: Lima ribu dollar Amerika.

Tetapi papa lain pula usahanya. Inilah kisahnya!

Kami tentu saja tidak dapat menggantungkan nasib kepada