Halaman:ADH 0001 A. Damhoeri - Bumiku Yang Subur.pdf/78

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

- 74 -

"Benar-benar seruh kisahnya," sambung papa lagi.

"Des sudah tamat membaca buku itu.... lima kali," jawab Uni Des. Huuh, papa kena knok out sekali ini. Ternyata anaknya lebih rajin membaca dari dia sendiri.

Banyak manfaatnya kalau kita rajin membaca. Pengetahuan dan pengalaman bertambah. Buku-buku merupakan seorang guru yang baik. Banyak pelajaran yang dapat dikutip dari sebuah buku. Dan sesuatu keuntungan banyak membaca ialah kita cepat dapat menangkap pelajaran kalau rajin membaca.

Sebab itu sudah seyogianyalah Pemerintah menyediakan sebuah perpustakaan di setiap Sekolah Dasar. Lis menjadi anggotanya yang paling rajin. Dengan membaca buku menambah mutu pendidikan kita.

Kini setiap tahun Pemerintahan menyediakan Perpustakaan Inpres. Pihak Pemerintah meneliti buku-buku yang terbaik dan buku-buku itu dipesan dijadikan perpustakaan sekolah. Beruntunglah murid-murid yang mendapat seorang guru yang dapat memberi bimbingan dalam membaca di perpustakaan ini. Sebab kabarnya ada juga guru atau Kepala Sekolah yang menyimpan saja buku-buku perpustakaan itu dan tidak memberi bimbingan kepada murid-murid untuk membacanya. Sia-sia sajalah Pemerintah menyediakan dan memberikan buku-buku ke sekolah.

Maka Lis berpendapat cerita-cerita atau kisah-kisah yang berlaku dalam sekolah sangat menarik. Seakan-akan kita sendiri yang dikisahkan dalam buku itu.

Salah satu cerita sekolah yang masuk buku ialah karangan papa sendiri. Nama judulnya: 'Menempuh jalan buntu'.

Cerita ini terjadi dalam sekolah. Jadi: sekolah masuk buku. Thema cerita ini sederhana sekali. Ada dua orang murid yang bersahabat. Yang seorang bernama Riswandi dan seorang lagi Mah-