Halaman:ADH 0001 A. Damhoeri - Bumiku Yang Subur.pdf/76

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

- 72 -

Banyak orang menyarankan supaya binatang itu ditangkap hidup-hidup dan dibawa ke Kebun Binatang di Bukit Tinggi.

Tetapi kemudian kami dapat kabar. Seorang-orang yang usil mencoba menjerat binatang itu dengan tali plastik yang dilurkan dari atas. Kebetulan tepat kena lehernya sehingga binatang itu tercekik. Matilah binatang itu.

Sungguh sayang, orang usil itu bertindak sendiri. Padahal seluruh penduduk kampung sudah berjerih payah memasang perangkap itu. Kemudian makhluk itu dikeluarkan. Memang benar rupanya seekor harimau tutul. Masih kecil tetapi kalau bertempur dengan manusia dewasa belum tentu kemenangan akan berada di pihak manusia. Kecuali kalau manusianya seorang Tarzan. Taring dan cakar binatang itu amat tajam.

Bangkai harimau tutul itu dibawa oleh bapak bansek yang kebetulan datang juga melihat. Entah akan diapakannya bangkai binatang itu. Untuk dimakan tentu saja tidak. Kabarnya untuk diawetkan.

. / / .