Lompat ke isi

Halaman:4 x parlementaria.pdf/324

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Argumentasi 4:

Kewadjiban Kementerian Penerangan jang paling pokok ialah memberikan penerangan kepada pemimpin-pemimpin dipusat, dan kewadjiban djapen didaerah memberikan penerangan kepada pemimpin-pemimpin didaerah, tentang apa, mengapa, dan bagaimana KEMBALI KEKEPRIBADIAN BANGSA INDONESIA, karena PEMIMPIN-PEMIMPIN rakjat-lah jang mendjadi pangkal musabab sumber tantangan bagi tiap idea jang akan menjeret beribu-ribu rakjat dan angkatan Bersendjata, djika sesuatu idea TIDAK sesuai dengan logika djalan fikirannja.

Tentulah Kempen, dan Djapen daerah harus menggunakan segala pengaruh dan daja-upajanja mejakinkan sesuatu kebenaran hingga dapat diterima sebagai benar, oleh idea jang tadinja menentang.

Argumentasi 5:

Penerangan adalah pelita dimalam gelap. Orang akan ketakutan, djika berdjalan meraba tanpa tjahaja. Tetapi penerangan jang digunakan untuk maksud jang salah, berarti membakar tangannja sendiri. Karena itu harus disadari, bahwa hendaknja penerangan jang diberikan oleh seorang djuru penerang harus bersifat objektief. Maka sebaiknja seorang djuru penerang, diperlengkapi dengan tape recorder, fotho camera dan fotho-fotho lainnja bila ia hendak memberikan penerangan lisan, agar segala keterangannja dapat dijakini oleh masjarakat.

Penerangan harus mempergunakan alat-alat jang modern, karena reputasi seorang Djupen djuga terletak dengan perlengkapannja, selain dari ilmu pengetahuan jang tidak terlihat oleh rakjat.

Tidak mungkin rakjat akan kembali kekepribadiannja, djika penerangan pada masjarakat hanja dilantjarkan dari belakang medja. Karena kendaraan air, darat dan pengangkutan perlu diper lengkapi diketjamatan, kabupaten dan propinsi.