pedalaman. Pada pihak satu diusahakan supaja penduduk diturut sertakan dalam alat-alat pemerintahan dan dalam kegiatan-kegiatan perusahaan-perusahaan swasta jang terutama terdapat dipusat-pusat kota atau sekitarnja dan pada pihak jang lain supaja tenaga-tenaga lelaki jang sanggup bekerdja tidak terlalu banjak ditarik dari pedalaman hal mana akan dapat mengganggu keadaan sosial ekonomis dan menghalangi kemadjuan pembangunan didaerah pedalaman.
8. Penggunaan Tenaga Kerdja.
. Dalam tahun 1960 semasa Pemerintah Belanda, diumlah pegawai/buruh Pemerintah diseluruh Irian Barat, ada kurang lebih 8.700 orang, ialah 52% penduduk aseli dan 48% orang Belanda. Pada tahun itu terdapat 15.910 orang buruh penduduk aseli Irian Barat, 44% atau 7.040 berasal dari daerah daerah pedalaman. Lebih dari setengah dari djumlah buruh seluruhnji di Irian Barat (64% atau 10.221 orang) berpusat dikota-kota seperti Kotabaru, Biak, Manokwari, Sorong dan Merauke sedang selebihnja ialah 36% atau 5.689 orang bekerdja ditempat-tempat lain. Dalam tahun 1960 33% atau 5.256 orang dari seluruh djumlah buruh terdapat dalam sektor „bangunan” dan selebihnja ialah 67% atau 10.654 orang bekerdja disektorsektor lainnja. Dari padanja 999 orang atau 6,3% terdiri dari kaum wanita.
Dalam tahun 1962 penduduk Irian Barat ditaksir berdjumlah 700.000 orang diantaranja 400.000 orang jang sudah hidup dalam suasana „kota” dan mendjalankan kegiatan dalam masjarakat kota, sedangkan lainnja belum terlepas dari kehidupan dalam masjarakat primitif jang terpentjil.
Dalam pertengahan tahun 1962 setelah ada persetudjuan antara Indonesia dan Belanda, djumlah orang-orang jang bekerdja menurun sebagai akibat dari dihentikannja usaha-usaha dilapangan pembangunan. Menurut tjatatan pada achir Desember 1962 terdapat.3.681. orang jang menganggur. Untuk menampung persoalan ini oleh UNTEA telah disediakan biaja sebesar FI. 580.000 untuk usaha-usaha pemberian kerdja dan pemulangan mereka dengan keluarganja Setempat tempat asalnja.
Djumlah periganggur pada achir Desember 1963 ditaksir 5.000 orang, kebanjakan terdiri dari pekerdja-pekerdja bangunan.
227