Lompat ke isi

Halaman:20 tahun Indonesia merdeka.djvu/227

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

Bung Karno untuk mempersatukan golongan rakjat-rakjat progresif-revolusioner pada tingkat internasional jang berporoskan Nasakom dalam perdjoangan untuk membebaskan rakjat-rakjat Asia, Afrika dan Amerika Latin dari belenggu imperialisme. Disinilah tugas penting kaum buruh Indonesia dalam menjelenggarakan Konperensi Buruh Asia Afrika kelak, jang persiapannja telah diselenggarakan di Indonesia dalam bulan Oktober 1963 jang lalu (batja laporan: Konperensi Pendahuluan Konperensi Buruh Asia Afrika). Kesadaran politik jang tinggi kaum buruh Indonesia jang telah ditundjukkan selama ini harus pula dapat mendorong Konperensi Buruh Asia Afrika kelak untuk memelupori terbentuknja Nasakom internasional guna membentuk dunia baru jang adil dan makmur, bebas dari segala penghisapan dan pendjadjahan.

b. Buruh sebagai unsur produksi.

Ekonomi gotong-rojcng dilakukan disegala tingkat, baik tingkat nasional maupun tingkat unit-unit produksi (perusahaan). Hubungan antara buruh dan pimpinan perusahaan terutama pada perusahaan-perusahaan negara perlu diusahakan supaja berlangsung sebaik-baiknja. Buruh dan pimpinan perusahaan (management) adalah peserta-peserta produksi, pelaksana ekonomi gotong-rojong, jang mempunjai tugas mendorong Revolusi Indonesia kearah Sosialisme Indonesia.

Pengikut-sertaem setjara positif buruh dalam pembinaan perusahaan dilaksanakan melalui dewan-dewan perusahaan jang merupakan wadah untuk melaksanakan prinsip social control dan social participation setjara efektif. Dewan perusahaan adalah merupakan bentuk integrasi antara pekerdja dan pimpinan perusahaan, jang buat kesekian kalinja dikomandokan lagi oleh Presiden/Pemimpin Besar Revolusi dalam amanat Berdikari baru-baru ini.

Dalam tahun 1965 ini tjara bekerdja dewan perusahaan akan lebih disempurnakan antara lain dengan djalan meningkatkan keterampilan (skill) dan daja kemampuan segala unsur anggotanja, agar mereka itu dapat memetjahkan soal-soal jang mereka hadapi dalam perusahaan-perusahaan mereka masing-masing dengan tjara jang lebih efisien.

c. Perselisihan Perburuhan.

Dalam 4 bulan jang pertama (Djaruari s/d April) 1965 Panitia Penjelesaian Perburuhan Pusat telah mengeluarkan seba-

213