Lompat ke isi

Halaman:20 tahun Indonesia merdeka.djvu/221

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

Untuk pembangunan nasional dan penjelesaian revolusi nasional selandjutnja, maka pada pertengahan tahun 1965 ini dapat ditjatat disini beberapa hal jang dapat dianggap sebagai modal perdjoangan sebagai berikut:

Pertama: Buruh dan gerakan buruh Indonesia jang telah bersatu, mempunjai kesadaran politik jang tinggi, militan dan revolusioner jang merupakan kekuatan sosial atau politik (social atau political force) dalam penjelesaian revolusi nasional demokratis jang menudju kearah Sosialisme Indonesia.

Disamping kesadaran politik buruh Indonesia djuga telah menginsjafi peranan dan tugasnja dalam bidang produksi untuk meningkatkan produksi, ikut serta aktif dalam penjelenggaraan produksi serta mengadakan social control chususnja dalam perusahaan negara dalam wadah dewan perusahaan. Dengan demikian kaum buruh Indonesia telah menundjukkan rasa tanggung djawabnja atas djalannja produksi.

Unsur-unsur korup, penjelewengan dan penghambat produksi seperti jang mereka namakan kaum kapitalis birokrat diekspose dan dituntut penjingkirannja.

Walaupun upah, djaminan sosial dan lain sebagainja dapat dikatakan kurang memadai, namun tuntutan-tuntutan perbaikan nasib tidak dianggap sebagai hal jang diutamakan dalam perdjoangan buruh pada tahap revolusi sekarang.

Kedua: Mulai diselenggarakannja penjebaran tenaga kerdja setjara besar-besaran untuk memsuply daerah-daerah dan projek-projek pembangunan dengan tenaga kerdja jang diperlukan dan dengan demikian mengurangi tekanan penduduk pengangguran dan setengah pengangguran didaerah-daerah lain melalui usaha-usaha transmigrasi dan antar kerdja antar daerah.

Ketiga: Mulai diselenggarakannja dan akan terus diperhebat usaha pengerahan tenaga rakjat, chususnja jang menganggur dan setengah menganggur didaerah-daerah pertanian jang padat penduduknja untuk pelaksanaan berbagai projek pembangunan, chususnja pembangunan/perbaikan saluran irigasi, djalan-djalan dan lain sebagainja jang tidak memerlukan sjarat modal dan keterampilan jang tinggi.

Keempat: Diintensifkannja usaha latihan kedjuruan dan akan diselenggarakannja setjara nasional suatu sistim latihan kedjuruan, baik jang diselenggarakan ditempat-tempat latihan kedjuruan chusus seperti „dipusat-pusat latihan kerdja”

205