Lompat ke isi

Halaman:20 tahun Indonesia merdeka.djvu/146

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca
    Dalam masa-masa tersebut kaum buruh diharuskan kerdja keras dengan upah jang sangat rendah tanpa mendapat perlindungan jang berarti.
  1. Indonesia sebagai pasaran barang negeri-negeri kapitalis.
    Dengan penduduknja jang berdjumlah 60 djuta orang, Indonesia merupakan pasaran penting bagi hasil-hasil industri negeri-negeri kapitalis, terutama Belanda. Tidak kurang dari 3556 dari hasil-hasil produksi industri tekstil Belanda diekspor ke Indonesia, disamping makanan-makanan kaleng, mesin-mesin, dan sebagainja. Untuk melindungi hasil-hasil industri itu, maka industri di Indonesia sendiri dihalang-halangi kemadjuannja agar supaja djangan sampsi menjaingi Negeri Belanda. Dihembuskan kepada orang-orang Indonesia rasa kurang pertjaja pada diri sendiri untuk dapat berusaha membangun industri sendiri dengan daja dan kemampuan sendiri.
  2. Indonesia sebagai pasaran tenaga kolonial.
    Untuk menegakkan dan mempertahankan kekuasaannja di Indonesia, pemerintah dan kekuatan kolonialis-kapitalis memerlukan tenaga-tenaga pimpinan dan tenaga-tenaga ahli jang terlatih. Untuk keperluan itu didatangkan tenaga-tenaga dari Negeri Belanda dan tenaga-tenaga asing lainnja. Anak negeri sendiri kurang mendapat kepertjajaan untuk mendjabat pekerdjaan-pekerdjaan penting. Dengan demikian Indonesia mendjadi pasar tenaga kerdja bagi orang-orang Belanda dan orang-orang asing lainnja. Menurut statistik tahun 1940, 19,9 persen dari pegawai pemerintah terdiri atas orang-orang Belanda. 92,7 persen dari pimpinan diduduki oleh tenaga-tenaga Belanda dan dari mereka itu hanja 0,7 persen jang bekerdja sebagai pegawai rendahan. Keadaan diperusahaan-perusahaan memberi gambaran jang serupa. Pada waktu itu sering terdengar pendapat dikalangan pemerintah kolonial bahwa orang Indonesia „tidak atau belum tjakap memerintah sendiri dan mendjalankan pekerdjaan-pekerdjaan teknis tertentu”. Sebaliknja segala usaha pendidikan baik jang bertudjuan untuk meningkatkan taraf pengetahuan maupun untuk meningkatkan taraf keahlian dan kedjuruan teknis sengadja diperlambat dengan peraturan-peraturan diskriminatif. Misalnja, sesuatu matjam pendidikan dinjatakan hanja untuk orang Belanda atau mereka jang disamakan dengan itu atau untuk orang-orang keturunan feodal, atau untuk orang-orang jang tinggi badannja sama dengan ukuran tinggi orang Belanda, dan sebagainja.
    1. 132