Halaman:20 tahun G.K.B.I.pdf/423

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

2. Distribusi bahan baku batik:

Sebelum KOPINDO mendjadi anggota GKBI, sedjak tahun 1950 sampai tahun 1954 mendjadi penjalur dari PPB Pekadjangan dan sudah mendjadi anggota tahun 1955 langsung mendjadi grossier GKBI. Dalam tahun 1955/1956 Kopindo banjak menebus bahan mori dari GKBI, hingga waktu diadakan penetapan prosentase djatah cambrics, KOPINDO prosentasenja naik.

KOPINDO selain dari menjalurkan bahan baku dari GKBI, djuga menjalurkan bahan penolong seperti: lilin, siongka, bahan bakar dan sebagainja. Mulai tahun 1965 hasil produksi pabrik sendiri telah disalurkan pada anggota.

Perkembangan penjaluran bahan² GKBI.
(Angka² dalam ribuan)

Tahun

Banjak

Banjak

Lain² Omzet

Yard harga Kg harga

1955 243 1.345 1.345
1958 2.060 30.393 28 556 686 31.636
1962 1.542 46.246 45 4.639 346 51.133
1964 884 135.855 18 19.336 155.192
1967 656 14.433 5 1.384 1.922 17.740


Perbandingan Omzet dengan biaja dan SHP.

Tahun Omzet S.H.P. Bruto S.H.P. Netto Biaja

1950 307.393,— 13.621,— 4.102,— 9.519,—
1953 4.646.646,— 95.894,— 18.471,— 77.423,—
1957 32.373.226,— 1.477.210,— 339.859,— 1.137.351,—
1965 1.493.230.242,— 183.845.506,— 128.998.682,— 54.847.824,—
1967 33.642.540,— 3.146.837,— 1.972.386,— 1.174.451,—



3. Pemasaran Batik:

Produksi anggota KOPINDO jang barjak ialah sarung, dan sudah terkenal seluruh Indonesia, Singapore dan Malaysia. Konsumen terbanjak ialah diluar pulau Djawa dan paling disukai oleh bangsa

412